SURABAYA | duta.co – Universitas Airlangga (Unair) membebaskan seluruh biaya kuliah sepuluh mahasiswa Tadulako, Palu yang memilih untuk menempuh kuliah di kampus itu pasca gempa.

Kepastian pembebasan biaya kuliah itu disampaikan Rektor Unair, Prof MohNasih di Gedung Rektorat Kampus C Unair, Rabu (31/10).

“Kita tentunya akan membebaskan biaya itu. Mereka kan sedang kesusahan. Kita harus membantu agar pendidikan mereka tidak terhambat,” ujar Nasih.

Dikatakannya, sepuluh mahasiswa ini akan menetap di Surabaya hingga akhir Desember ini. Mereka tinggal di kerabatnya yang ada di Surabaya.

Jika tidak memiliki keluarga, Unair mencarikan tempat kos atau tinggal di asrama mahasiswa Unair.

“Kesepuluh mahasiswa itu, empat mahasiswa dari jurusan hukum, empat mahasiswa jurusan akuakultur dan dua mahasiswa dari ilmu ekonomi dan studi pembangunan. Mereka ada yang semester satu, tiga dan lima,” tandasnya.

Selama sepuluh mahasiswa ini sit in di Surabaya, semua hasil belajar dan nilainya akan dilaporkan ke dosen yang ada di Palu.

“Jika hingga semester depan masih di sini (Unair), maka mahasiswa harus mengikuti sistem kredit transfer di mana mereka ikut kuliah sampai ujian. Yang terpenting semester ini diselesaikan,” tambah Nasih.

Namun begitu, jika kondisi di Palu sudah mulai kondusif dan kampus mereka sudah mulai beroperasi, maka mahasiswa ini bisa segera kembali ke Palu.

“Tapi kalau mereka mau tetap di Unair ya monggo, asalkan itu kemauan mereka. Karena mereka ini kan aset kampus sana, jadi semua terserah mereka. Unair tidak berhak untuk memaksa,” tukasnya.

Tapi salah satu mahasiswa bernama Nikita Syahrin terpaksa harus pulang kembali ke Palu dalam waktu dekat ini.

Mahasiswa Ilmu Hukum ini harus menunda kuliahnya di Unair karena ada panggilan untuk mengikuti pelatihan daerah atau pelatda.

Ternyata Nikita adalah atlet karate andalan Palu. Dan peraih medali emas tingkat provinsi Sulawesi Tengah.

“Terpaksa saya harus kembali ke Palu. Mereka memanggil saya kembali. Tidak apa-apa. Saya berterima kasih kepada Unair yang telah bersedia menampung saya dan teman-teman,” tukas perempuan kelahiran Ponorogo ini.  end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry