Unggahan akun @ndorobeii yang memperlihatkan postingan sosok bernama Apollinaris Darmawan/Repro/rmol.id

SURABAYA | duta.co – Jagat medsos, Senin (10/8/2020) pagi disasar tulisan  yang mengatasnamakan Apollinaris Darmawan (AD). Isinya sangat provokatif. Untungnya mayoritas muslim yang menerimanya, memberikan repons bijak. Apalagi, AD sendiri sudah dibekuk polisi.

“Umat Islam harus lebih bijak. Jangan mudah terpancing. Cintai negeri ini, cintai bangsa ini, cintai kebersamaan dan Bhineka Tunggal Ika. AD sudah diurus polisi bro….!“ demikian salah satu komentar umat Islam menanggapi meme provokatif tersebut.

Ya! Baru-baru ini publik sedang dihebohkan dengan kemarahan warga terhadap seorang pria paruh baya bernama Apollinaris Darmawan (AD). Video penghakiman oleh warga pun, sempat beredar di sosial media yang diunggah akun Instagram @ndorobeii, Minggu (9/8).

Kemarahan warga diduga dipicu karena unggahan Apollinaris di sosial medianya yang dianggap menghina Islam. Sontak, peristiwa tersebut juga turut menjadi perhatian pengurus pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anton Tabah Digdoyo.

Terlepas dari tindakan masyarakat, ia menilai unggahan yang dilakukan Apollinaris Darmawan harus ditanggapi secara serius.

“Apa yang dilakukan AD sangat berat,” kata Anton Tabah kepada redaksi rmol.id, Minggu (9/8).

Pernyataan atas nama AD ini beredar di medsos.

Anton Tabah pun meminta kepada aparat kepolisian untuk segera memproses kasus tersebut. Sebab menurutnya, hal yang dilakukan AD sudah masuk crime index yang derajat keresahannya tinggi dan bisa diancam dengan pidana cukup berat melalui UU 1/PNPS/1965 Jo KUHP Pasal 156a dan fatwa MA.

Selain itu, menurut mantan petinggi Polri itu, kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan AD bukan delik aduan sehingga Polri tak perlu menunggu laporan.

“Jangan menuduh umat Islam radikal, intoleran, rasis padahal faktanya siapa yang intoleran, yang radikal, yang rasis? Jika aparat membiarkan penista-penista agama bebas berkeliaran, maka rakyat akan nilai jika aparat rasis, intoleran, dan radikal,” tandasnya

Apollinaris Darmawan sudah ditangkap polisi di kediamannya, Jalan Pelita ll, RT 003, RW 004, Kelurahan Jati Pulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (8/8/2020).

Padahal, kakek ini sudah pernah diadukan oleh Fadli Zon dan dipenjara karena menghina nabi dan penistaan agama, sekarang kembali mengulangi perbuatannya.

Diketahui pria berambut putih ini, telah bertahun-tahun orang meresahkan di media sosial terutama Twitter.

Ratusan cuitannya yang kontroversial dan melecehkan agama Islam membuat umat muslim menjadi geram. Semoga bisa diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berikut beberapa cuitan kontroversial Apollinaris Darmawan.

“UAS, “Tapi kalau agama dihina, institusi kita dihina, wajib kita marah, wajib kita mengamuk,”>>>Saya tulis “Muhammad membangun Islam dengan jalan MERAMPOK dan MEMBUNUH, hingga sekarang tabiat itu tetap melekat di Islam.” Ada yang lihat UAS ngamuk? Tolong direkan pas lagi ngamuk,”

“Nadiem Tetapkan Sekum PP Muhammadiyah Jadi Profesor,” >>> Sudah jadi profesor silahkan bantah Allah SWT = Setan, tidak dibantah gelar profesornya akan hilang maknanya.

Saya tulis “Muhammad membangun Islam dengan jalan MERAMPOK dan MEMBUNUH, hingga sekarang tabiat itu tetap melekat di Islam.” dan gambar di bawah. >>>>> Banyak Muslim marah, mengapa anggota DPR-RI tidak ada yang MARAH, apakah tak ada Muslim di DPR?. Simak

Alquran surat ke-14 Ibrahim ayat 5 “sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami” Tampak NGAWURNYA Alquran, Musa jauh setelah Abraham, surat Ibrahim isinya GADO-GADO, mau baca cerita asli & lengkap tentang Ibrahim ada di Alkitab. (sumber rmol.id dan makassar.tribunews.com)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry