SURABAYA | duta.co – Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di berbagai perguruan tinggi negeri di Indonesia belakangan ini menjadi topik hangat yang ramai diperbincangkan dan kontroversial. Meskipun kebijakan tersebut telah dibatalkan oleh pemerintah, isu ini masih menyisakan polemik, terutama karena banyak mahasiswa yang terpaksa mengundurkan diri akibat tingginya biaya kuliah. Namun, Universitas Terbuka (UT) Surabaya menegaskan bahwa tidak ada kenaikan UKT di kampus mereka.
Direktur Universitas Terbuka Surabaya, Dr. Hj Suparti MPd, memastikan bahwa UKT di UT Surabaya tetap stabil sejak tahun 2010-an dan tidak akan mengalami kenaikan.
“Kalau di UT itu sistem UKT-nya ada beberapa versi. Jadi, versinya sistem kredit semester (SKS). Ada yang per SKS itu ada yang Rp36.000, ada Rp40.000, ada juga yang Rp50.000, dan paling mahal Rp75.000,” ungkap Suparti, Direktur Universitas Terbuka Surabaya, Kamis, (30/5/24).
Suparti menambahkan, bahwa sistem paket semester di UT juga menawarkan beberapa pilihan. Ada sistem paket semester non tatap muka seharga Rp1,3 juta. Kemudian, untuk mahasiswa yang meminta tatap muka pada separuh mata kuliah, ada sistem paket semester semi tatap muka dengan biaya Rp1.750.000. Paket semester penuh, di mana seluruh mata kuliah diberikan dalam bentuk tutorial, dikenakan biaya Rp2.200.000.
“Itu sistem paket semester penuh, artinya seluruh mata kuliah di tutorialkan. Jadi, kalau dikatakan UKT naik di tempat lain, kemungkinan kalau di UT enggak ada kenaikan sampai sekarang. Insyaallah Pak Rektor sudah berjanji meskipun UT sudah menjadi perguruan tinggi negeri badan hukum (PTNBH), berjanji tidak akan menaikkan UKT-nya,” jelasnya.
Meski tidak ada kenaikan UKT, Universitas Terbuka Surabaya tetap memberikan layanan terbaik bagi mahasiswa dan memfasilitasi keseluruhan kegiatan, baik belajar online maupun tatap muka. Bahkan, untuk kegiatan praktikum, UKT di UT Surabaya juga tidak mengalami kenaikan.
“Mahasiswa nggak usah khawatir, di UT meskipun UKT tidak naik, pelayanan tidak akan diturunkan. Insyaallah terus akan kita tingkatkan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh kantor UT Pusat. Nanti kita akan akreditasi juga baik nasional maupun internasional,” pungkasnya. (gal)