UJIAN : Mahasiswa Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang disela-sela ujian OSCE. (duta.co/dedik ahmad)

MALANG | duta.co -Dalam rangka menjamin kualitas kelayakan perawat profesional, Program Studi (Prodi) D3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Ujian ini berlangsung dua hari (27-28/6) di Kampus 2 UMM pasca Praktik Klinik.

“Setelah praktik klinik yang berlangsung di rumah sakit selama satu semester, barulah mereka melakukan uji OSCE. Uji OSCE dilakukan sebagai bentuk evaluasi struktur untuk menilai kemampuan atau keterampilan klinik usai menempuh praktik Profesi Keperawatan,” ungkap Faqih Ruhyanudin, M. Kep., Sp. Kep.MB., Dekan Fikes.

Uji OSCE ini memiliki tujuan sebagai bahan evaluasi dari keseluruhan proses praktik di rumah sakit atau praktik klinik untuk melihat pencapaian mahasiswa.

“Sedangkan tujuan dari penyelenggaraan ujian OSCE juga sebagai bagian dari kebutuhan persiapan akademik mahasiswa selama proses kuliah,” ujar Faqih ditemui di ruangannya.

Secara terperinci, lanjut Faqih, ujian OSCE dari tahun ke tahun memiliki kesamaan dengan ujian-ujian sebelumnya.

“Barangkali format penilaiannya saja yang sedikit berbeda. Dimulai dari sikap, skill atau kemampuan, dan bagaimana cara mereka memperlakukan pasien. Ujian ini diadakan secara terstruktur,” tandasnya.

Setidaknya ada 14 jenis keterampilan yang diujikan dan dibagi ke dalam beberapa departemen kekhususan. Di antaranya Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Departemen Gawat Darurat, Keperawatan Anak, Keperawatan Maternitas, keperawatan keluarga dan Gerontik, Keperawatan Anak Maternitas Terpadu, dan Keperawatan Jiwa

Imanda Oktavia Kusnia turut membagi pengalamannya sebagai peserta tes OSCE. “Di Departemen Keperawatan Jiwa bagi saya adalah bagian yang paling berkesan. Departemen ini kita harus bisa mengetahui apa yang dirasakan oleh pasien serta tindakan yang diambil untuk menanganinya,” ujar mahasiswi semester 6 ini.

“Sebelum menempuh uji OSCE, para peserta harus menyelesaikan semua tanggungan tugas maupun praktik klinik di semua Stase atau Departemen dan mengumpulkan berbagai tugas yang ditentukan oleh masing-masing departemen,” jelas Reni Ilmiasih, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. Kep.An. ketua program studi D3 Keperawatan UMM ini.

Bobot kurikulum D3 Keperawatan UMM sebagai pendidikan vokasi 60%  adalah praktik. Sehingga menyelenggarakan model praktik ujian OSCE yang terstandar dan menggunakan ruangan yang juga berstandar nasional dilakukan mulai tahun 2014. Ujian OSCE kali ini diikuti 75 peserta yang telah memenuhi syarat yang ditentukan.

“Diharapkan dengan adanya ujian ini dapat menjadi upaya peningkatan dalam menjamin kualitas dari lulusan kita. Dan 60% (bobot kompetensi praktiknya) itu terpenuhi. Sehingga mereka bisa menyerap semua kemampuan praktiknya,” pungkas Reni ditemui usai pelaksanaan ujian di Kampus 2 UMM, Lowokwaru, Malang. (dah)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry