SIDOARJO | duta.co – Universitas Bhayangkara (Ubhara) meluluskan 902 mahasiswa yang terdiri dari 103 program magister (S2) dan 799 sarjana strata satu (S1).

Kelulusan ditandai dengan seromonial wisuda yang digelar di Hotel Utami Sidoarjo, Rabu (17/10).

Dalam  wisuda kali ini Ubhara meluluskan enam mahasiswa kelas internasional yang mengikuti joint degree ke dengan Rajamangala University of Technology Tanyaburi Thailand (RMUTT).

Enam mahasiswa itu berasal dari program studi Managemen, Tehnik Elektro, Tehnik Sipil dan Informatika.

Rektor Ubhara Edy Prawoto joint degree ini sebagai wujud komitmen Ubhara menuju world class university (WCU).

Suatu Perguruan Tinggi yang meraih predikat WCU adalah perguruan tinggi yang mampu memanfaatkan konektivitas geokultural.

Semua itu untuk kemajuan perguruan tinggi tersebut dan meningkatkan peranannya dalam menghela kemajuan bangsa.

Predikat kelas dunia dan predikat  penghela kemajuan bangsa bukan dua hal yang bertentangan.

Hanya, kita perlu hati-hati. Upaya-upaya untuk meraih predikat kelas dunia jangan sampai tereduksi sebatas menjadi pencarian pengakuan internasional.

“Yang kita butuhkan bukanlah pengakuan, tetapi kualitas akademik yang sejati dan kontribusi yang signifikan dalam menghela kemajuan bangsa,” ujarnya dalam pidatonya di hadapan wisudawan dan keluarganya.

Karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitasnya, Ubhara telah mencanangkan internasionalisasi (internationalization statement) yang terdiri atas tiga butir pernyataan.

Pertama setiap Fakultas atau Program Studi di lingkungan Ubhara minimal harus mempunyai satu program kerjasama pendidikan dengan perguruan tinggi luar negeri.

Misalnya dalam bentuk double-degree, program joint-degree ataupun bentuk lainnya.

Selain itu, setiap fakultas atau prodi di minimal harus mempunyai prodi yang terakrediatasi secara internasional.

Juga setiap fakultas atau prodi minimal harus mempunyai satu program mobilitas mahasiswa dan dosen (student and staff mobility) dengan perguruan tinggi di mancanegara.

Sebagai wujud dari hal tersebut, Ubhara telah melakukan beberapa kegiatan berskala Internasional.

Seperti : ICTA (International Conference on Technology and Application) pada Juli 2017, Short Course pada Agustus 2018 dan InCops (International Conference on Police and Sociate) pada bulan September 2018.

“Dengan semakin padat dan luasnya persaingan di bidang pendidikan tinggi, maka kapasitas dan kapabilitas Ubhara untuk meraih kecemerlangannya,” tandasnya.

Prosesi wisuda mahasiswa Ubhara di Hotel Utami, Rabu (17/10). DUTA/endang

Dengan motto Excelent, Competitive an Ethicallay Responsive pada tataran glogal dan pada saat yang sama juga berkontribusi maksimal dalam proses pembangunan Bangsa dan Negara Indonesia, diharapkan juga akan semakin baik dan berkualitas.

Kerjasama internasional yang dilakukan Ubhara ini telah melahirkan seleksi bagi mahasiswa yang ingin masuk di dalam program ini.

Kepala Humas Ubhara, Dewi Amartani mengungkapkan sejak awal masuk, mahasiswa bisa mendaftarkan diri untuk masuk dalam kelas internasional.

“Nanti akan ada seleksi yang dilakukan tim kami. Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi mahasiswa salah satunya kemampuan Bahasa Inggris,” ungkapnya.

Dengan program seperti ini diakui Dewi, bisa lebih berguna bagi mahasiswa.

Bahkan, ada mahasiswa yang langsung direkrut perusahaan dari luar negeri setelah mengikuti program seperti ini. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry