Mantan Kapolrestabes Kombespol M.Iqbal (kiri) menerima Bhayangkara Budi Brata dari Rektor Drs. Edy Prawoto, SH, M.Hum (tengah) didampingi Dekan FISIP Ubhara Ismail. DUTA/istimewa

SURABAYA l duta.co – Angka kejahatan di masyarakat semakin tinggi. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Di antaranya faktor ekonomi. Karena itu, untuk menekannya tidak cukup dengan memberantas para  pelakunya melainkan harus dengan tindakan persuasif. Salah satu yang dilakukan Universitas Bhayangkara (Ubhara) patut dicontoh.

Ubhara mencoba melakukan tindakan persuasif untuk bisa menekan angka kejahatan di masyarakat. Melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, Ubhara gencar melakukan pengabdian masyarakat khususnya untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. Terutama masyarakat perkotaan yang memang lebih rentan kejahatan dibandingkan pedesaan.

Dekan FISIP Ubhara, Ismail. DUTA/endang

Dalam hal ini, Ubhara akan mengarahkan kuliah kerja nyata (KKN), penelitian dan pengabdian masyarakat untuk pemberdayaan ekonomi. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Ubhara, Ismail mengatakan upaya ini sudah mulai dirintis. Di mana Ubhara sudah menjalin kerjasama dengan sebuah perusahaan di Mojokerto, untuk menyontoh teknologi yang diterapkan, terutama dalam pengembangan budi daya dan penggemukan ikan lele sehingga bisa mencapai keuntungan maksimal.

“Kita sudah lakukan MoU dengan perusahaan itu. Untuk adaptasi teknologi dan belajar bagaimana mengelola itu. Nantinya setelah kami paham betul, maka kami akan terapkan itu di masyarakat. Rencanannya di kawasan Jambangan Surabaya.

Dipilihnya daerah Jambangan Surabaya karena Ubhara memiliki seorang alumni yang juga mengembangkan usaha budi daya lele. Sehingga diharapkan nantinya bisa mengajak masyarakat sekitar untuk ikut bergabung. “Kami sasar mereka yang pengangguran. Karena pengangguran itu berdampak pada banyaknya kejahatan. Rumus kejahatan kan N (niat) ditambah K (kesempatan) sama dengan Kj (kejadian). Kita harus menekan itu,” tuturnya.

Ubhara akan terus konsern dalam bidang pemberdayaan dan pendampingan masyarakat ini. “Apalagi, banyak sekali dana-dana pengabdian masyarakat yang digelontorkan pemerintah. Sehingga kita juga bisa leluasa untuk melakukan banyak hal. Kita dorong semua dosen, mahasiswa untuk melakukan hal itu,” tandasnya.

Konsernnya Ubhara terhadap penekanan angka kejahatan terbukti dengan digelarnya seminar nasional beberapa waktu itu dengan tema  Strategi Memutus Rantai Kejahatan melalui Pemberdayaan Masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Ubhara menghadirkan mantan Kapolrestabes Kombespol M.Iqbal dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Namun Risma berhalangan hadir karena kesibukan. Namun, Ubhara tetap memberikan sebuah penghargaan kepada walikota Surabaya itu berupa Bhayangkara Budi Praja atas kiprahnya membangun Surabaya. Sementara M.Iqbal yang dipindah tugas ke Mabes Polri mendapatkan penghargaan Bhayangkara Budi Brata.

Penghargaan itu diberikan Ubhara, kata Kepala Humas Ubhara, Dewi Amartani karena peran keduanya dalam menjalankan tugas masing-masing. “Ubhara menghargai karya mereka. Penilaian sudah lama kami lakukan. Dan baru tahun ini bisa kita serahkan. Ke depan, Ubhara akan memberikan award ini kepada banyak sekali tokoh tidak hanya di Surabaya, Jawa Timur bahkan nasional,” tandas Dewi. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry