MUSLIMAT : Ketua PCNU Kabupaten Kediri, KH. M. Ma’mun Djazuli (Nanang Priyo/duta.co)

Kediri, Sejak tadi malam, marak pesan beredar jika hari ini (Jum’at, red) akan digelar aksi solidaritas anggota NU beserta seluruh badan otonom menggelar aksi di Mapolres Kediri pada pukul 09.00wib. Hal ini ini dibenarkan Imam Mohklas .SH, Ketua LPBH NU Kabupaten Kediri. “Benar, Insya Alloh digelar hari ini,” dalam pesannya.

Aksi massa dikabarkan melibatkan ratusan jamaah didukung seluruh elemen NU akan meminta pertanggungjawaban pihak Kepolisian, atas penangganan kasus pembunuhan terhadap korbannya Binti Nafiah (39), ibu rumah tangga, warga Jalan Angsa Desa Canggu Kecamatan Badas Kabupaten Kediri. Kejadian pada 9 Juni 2018 lalu, sekira pukul 03.00 dini hari.

MISTERI SETAHUN TIDAK TERUNGKAP

Setelah setahun tidak terungkap, sejumlah perwakilan LPBH NU mendatangi Polres Kediri untuk meminta klarifikasi atas kasus pembunuhan dialami anggota Muslimat NU Kabupaten Kediri ini. Selang beberapa hari, akhirnya polisi mengamankan Sugeng Riadi (40) warga Dusun Pulosari Kelurahan Pare, Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Pelaku kemudian diamankan di Tahanan Mapolsek Pare.

Kemudian dilakukan Olah TKP dan dilanjutkan rekonstruksi saat Sugeng masuk ke dalam rumah dengan cara mencongkel pintu belakang menggunakan linggis. Tas dompet warna cokelat muda milik korban menjadi sasaran pelaku berisi uang Rp. 1,8 juta. “Uang itu kemudian dimasukkan ke saku celana lalu dompetnya di buang di belakang rumah,” terang AKP Mustakim SH.

REKONSTRUKSI PEMBUNUHAN DIPERTANYAKAN

Tak puas dengan hasilnya, Sugeng masuk kembali dan mengambil tas cokelat di ruang tamu serta mengambil dompet perhiasan warna biru berisi perhiasan gelang setelah itu tas dikembalikan. Kemudian uang recehan di rak etalase toko tempat korban berjualan juga diambil.

Nah, korban bangun posisinya di belakang Sugeng kemudian pelaku panik langsung menyerang korban dengan linggis. “Mengetahui pemilik rumah bangun, Pelaku berbalik dan langsung menyerang dengan cara menusuk dan mengayunkan linggis kecil yang dipegang ke arah kepala belakang bagian kiri sebanyak satu kali dan pemilik rumah tersebut langsung jatuh duduk dan merintih kesakitan,” ujarnya.

Anak korban berumur sekitar 10 tahun kemudian bangun,  namun pelaku langsung membentak dan menyuruhnya untuk tidur lagi. Bocah ini sempat diam dan saat pelaku pergi kemudian mengabarkan kejadian ini kepada pamannya.

HIMBAUAN KETUA PCNU KABUPATEN KEDIRI

“Kabarnya teman-teman di LPBH NU tidak puas atas hasil penyidikan dilakukan pihak Kepolisian dan meminta dilakukan rekonstruksi ulang namun ditolak. Kabarnya, dimungkinkan pelaku lebih dari satu. Saya berharap kasus ini bisa diselesaikan dengan baik dan polisi bekerja secara profesional,” ucap KH. M. Ma’mun Djazuli, Ketua PCNU Kabupaten Kediri. Gus Ma’mun sapaan akrabnya, berharap aksi bila nanti digelar berlangsung damai dan tidak mengarah ke anarkhis. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry