SIDOARJO |duta.co– Proses pembangunan dan pemasangan jaringan listrik tegangan tinggi menyisahkan keresahan warga dan pedagang yang berada di pasar Kedungrejo Baru Kecamatan Waru. Mereka mengeluhkan dan mengadukan atas pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang berada persis di atas lapak dagangnya.
Salah satu pedagang Samun resah adanya pemasangan kabel tegangan tinggi SUTT tersebut .Apalagi di musim penghujan ditakutkan para pedagang terjadi sesuatu. Seperti kabel putus, juga dikhawatirkan berdampak pada kesehatan para pedagang dan warga yang berada di bawah kabel SUTT.
“Khawatir juga bila terjadi roboh. Saat ini kurang lebih 100 pedagang yang resah. Sampai saat ini belum ada satupun petugas dari bPLN yang menemui mereka untuk memberikan penjelasan ataupun kompensasi,” terangnya kepada Duta Kamis(2/3) dilokasi pasar yang ditempatinya selama empat tahun itu.
Menurun Samun dirinya berdagang disini suah lama dan merasa nyaman sebelum adanya pemasangan kabel yang baru ini. Harusnya pihak PLN memberikan penjelasan kepada pedagang yang berada persis dibawah SUTT.
“Misalnya soal kemananan, dan bagaimana bila terjadi kabel putus ataupun kejadian lain yang tidak diharapkan. Pedagang sama sekali tidak mengetahui yang seharusnya dilakukan,” jelasnya .
Sementara Hariyadi Wakil Ketua RW 3 mengatakan pemasangan SUTT hampir lima bulan ini. Sebelumnya pihak PLN mengadakan rapat di balai desa.Terkait memberi kompensasi kepada warga setempat , terutama UMC, pasar yang kena dampaknya.
“Saya sebagai wakil RW hanya mengetahui saja.Tapi saya tanya ke dinas pasar Kedungrejo baru Waru, ternyata tidak ada kompensasi,” akunya kepada wartawan Kamis (2/3).
Dan menurutnya sebelum pemasangan kabel tersebut juga dihentikan karena penolakan dari warga perumahan Makarya Binangun karena tidak adanya kompensasi tersebut. Namun kenyataannya, pembangunan SUTT berjalan dan sampai saat ini sudah berdiri di atas pasar.
Sementara itu, Hariyadi, Ketua LSM Persatuan Arek Sidoarjo(PAS) Kecamatan Waru mengaku tidak tahu larinya kemana dana kompensasi tersebut. ”Padahal dimanapun kalau daerah atau permukiman yang terkena dampak atau dilalui kabel tersebut wajib bagi PLN memberikan kompensasi karena dampak bagi kesehatan terkait aliran listrik tegangan tinggi tersebut,” katanya.
Dirinya sampai sekarang belum bisa bertemu pihak PLN pusat dalam hal ini PLN Ketintang. Keluhan dari pedagang yang khususnya stan nya berada persis dibawahnya harus menjadi perhatian. “Berharap PLN untuk membantu pedagang yang kena dampaknya maupun yang dilalui dengan memberikan kompensasi sesuai yang diharapkan,” pungkasnya. (loe)