GANTI DIRUT: (ka-ki) ​Adil Syahputra Direktur, Ruddy Susatyo S. Direktur, Aris Wahyudi sebagai Direktur ​Saidi Mulia Lubis sebagai Direktur Utama. Tri Joko Prihanto sebagai Komisaris Utama, Hajriyanto Y. Thohari sebagai Komisaris Independen Suyatno sebagai Komisaris Independen Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., MA. Sebagai Ketua DPS. (duta.co/dok PR)

JAKARTA | duta.co- PT Bank Syariah Bukopin (BSB) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2016. RUPST BSB memutuskan persetujuan atas laporan tahunan Perseroan serta pengesahan perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca dan laba rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada pada tanggal 31 Desember 2016 serta memberikan acquit et de charge sepenuhnya kepada Dewan Komisaris dan Direksi BSB.

Rapat juga menetapkan penggunaan Laba BSB tahun buku berakhir 31 Desember 2016 dan akan digunakan menunjang kegiatan operasi dan pengembangan usaha BSB. Dalam Rapat ini juga mengangkat Saidi Mulia Lubis menggantikan Riyanto sebagai Direktur Utama dan Suyatno menggantikan Bambang Setiaji sebagai Komisaris Independen serta mengangkat Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., MA. untuk menggantikan Prof. DR. M. Sirajuddin Syamsudin, MA. sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah.

Riyanto, Direktur Utama BSB memaparkan sepanjang 2016, pengetatan likuiditas yang dialami perbankan nasional turut dirasakan oleh perbankan syariah. Tekanan likuiditas yang dialami perbankan lebih kepada mahalnya biaya dana dari ketersediaan likuiditas di pasar. Iklim ekonomi yang kurang kondusif ikut mempengaruhi kinerja penghimpunan dana di perbankan syariah.

Pada Desember 2016, ketatnya persaingan meraih DPK juga dirasakan BSB. Kendati begitu, BSB masih mampu mencatatkan pertumbuhan DPK yang positif dengan kenaikan mencapai 14,43%. Total DPK tumbuh dari Rp4,76 triliun pada 2015 menjadi Rp5,44 triliun pada periode yang sama 2016. Total aset BSB tumbuh 20,75% dari Rp5,83 triliun pada 2015 menjadi Rp7,04 triliun pada 2016. Pembiayaan tahun 2016 meningkat sebesar Rp492 miliar, atau 11,43%, dari Rp4,31 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp4,80 triliun pada tahun 2016.

“Kami juga melakukan inovasi dengan me-Launching fasilitas e-Banking yang BSB miliki yaitu Mobile Banking (M-BSB) dan SMS Banking BSB yang sudah dapat nasabah nikmati dengan cara mengunduh/ download  di Google Playstore. Cukup dengan satu jari, untuk berbagai transaksi menjadi lebih mudah dan efisien,” tuturnya.

Riyanto menuturkan dukungan dan sinergi yang terjalin dari seluruh pihak merupakan energi dan motivasi yang luar biasa bagi BSB, sehingga berhasil menutup tahun 2016 dengan pencapaian kinerja keuangan dan usaha yang tetap baik dan positif.

“Dengan dukungan dan sinergi itu, BSB berkomitmen untuk dapat terus mewujudkan pertumbuhan bisnis yang kuat dan berkelanjutan, serta mampu memberikan manfaat dan maslahat bagi seluruh pihak di Tanah Air,” tegasnya.

Keberadaan BSB di industry perbankan syariah selama tahun 2016 mendulang prestasi gemilang dan pengakuan positif publik dengan berhasil menerima beberapa penghargaan. Dianatranya “Digital Brand of the year 2016” peringkat 2 kategori Digital brand tabungan bank umum syariah dan peringkat 3 kategori digital brand bank umum syariah dari infobank. (imm)

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry