BANTUAN : Dirut Pegadaian Kuswiyoto bersama Menteri Rini Soemarno (tengah) menyerahkan bantuan kepada warga Sumenep berupa bangunan bank sampah, mesin pres, mesin pencacah plastik, sepeda motor bak sampah, dan berbagai peralatan lainnya senilai Rp336,8 juta. (duta/imam)

SUMENEP | duta.co -Sampah menjadi persoalan serius yang harus dikerjakan bersama. Dalam rangka hari ulang tahun (HUT) ke-21 Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat sampah dalam meningkatkan nilai ekonomi. PT Pegadaian (persero) berkolaborasi dengan pemerintah menggelar acara bersih-bersih dengan tema Gold for Work.

Kegiatan tersebut diadakan serentak di 12 lokasi tersebar di berbagai wilayah Indonesia melibatkan 6.000 orang. Peserta yang terlibat dalam kegiatan Gold for Work ini, mendapatkan imbalan berupa tabungan emas dan ditetapkan sebagai rekor muri yang dihitung berdasarkan pembukaan tabungan emas dari hasil Gold for Work di 12 Kota.

Ke-12 kota tersebut yaitu Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta 1 Kemayoran, Jakarta 2 Tangerang, Bandung, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Manado, Makassar, dan Denpasar. Kegiatan utama dipusatkan di Marengan Daya, Sumenep, Madura dihadiri Menteri Rini M. Soemarno beserta para pejabat Kementerian BUMN, Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto, serta para Direksi BUMN.

“Gold for Work bentuk kepedulian Pegadaian terhadap lingkungan, serta terhadap ekonomi masyarakat di Indonesia,” kata Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto di Marengan, Sumenep Madura Sabtu (6/4).

Kuswiyoto menambahkan kegiatan ini  program pemerintah dikolaborasikan dengan program sosial Pegadaian, memilah sampah menjadi tabungan emas. Setiap peserta yang ikut pada Gold for Work akan diberikan upah berupa tabungan emas. Kemudian masyarakat dapat menambah saldo tabungan emas di outlet-outlet Pegadaian.

“Bisa melalui ATM atau menggunakan aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS),” kata Kuswiyoto.

Dirinya menjelaskan menukar sampah menjadi emas harus melalui proses terlebih dahulu, yaitu tim dari Pegadaian akan memilah sampah organik dan non organik, ditimbang, dan dinilai harganya. Selanjutnya tim Pegadaian akan menetapkan harganya untuk ditukar dengan tabungan emas.

“Dengan cara ini lingkungan kita akan menjadi lebih bersih dan tidak hanya itu, ekonomi kita akan meningkat karena memiliki tabungan emas yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan,” jelasnya.

Pada kegiatan tersebut, Kuswiyoto menyerahkan bantuan kepada warga Sumenep berupa bangunan bank sampah, mesin pres, mesin pencacah plastik, sepeda motor bak sampah, dan berbagai peralatan lainnya senilai Rp 336,8 juta.

“Potensi tabungan emas sangat besar sebagai pilihan investasi yang menjanjikan. Masyarakat sudah kenal emas sebagai investasi yang menguntungkan. Hanya saja dengan program tabungan emas ini, caranya yang berbeda, yakni memberdayakan masyarakat bersih lingkungan sambil investasi emas,” jelasnya.

Ditanya tentang target tabungan emas hingga akhir tahun ini, Kuswiyoto optimistis bisa menambah satu juta penabung dari posisi sekarang sekitar 1,2 juta nasabah. Dan Pegadaian akan terus membenahi sistim dan layanan sehingga masyarakat makin bisa akses layanan maksimal. (imm)