JAKARTA | duta.co – Tsunami Selat Sunda tak hanya melanda Pantai  Carita Banten dan Lampung Selatan, tapi juga menimpa pula daerah Serang dan Sumedang. Sejumlah warga menjadi korban tewas di dua daerah itu.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan saat ini korban meninggal di Serang, Banten tercatat ada 11 orang. Jumlah ini bisa jadi akan bertambah sebab masih ada warga yang belum ditemukan.
“Sebanyak 11 orang meninggal dunia, 22 orang luka-luka, dan 26 orang hilang,” kata Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Minggu (23/12/2018).
Sedang kerusakan fisik di Serang, dia mengatakan hingga saat ini masih dalam pendataan BNPB. Jumlah korban keseluruhan dari Pandeglang, Lampung, dan Serang mencapai 222 orang.
“Jumlah korban dan kerusakan akibat tsunami yang menerjang wilayah pantai di Selat Sunda terus bertambah. Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Minggu 23/12/2018, pukul 16.00 WIB, tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka, dan 28 orang hilang,” ungkap Sutopo.
Selain itu, Sutopo menjelaskan sebanyak 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, serta 350 kapal dan perahu rusak.
“Tidak ada korban warga negara asing. Semua warga Indonesia. Korban dan kerusakan ini meliputi di 4 kabupaten terdampak, yaitu di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, dan Tanggamus,” ujarnya.
Diperkirakan jumlah ini akan terus bertambah, mengingat proses evakuasi masih terus dilakukan.
“Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah karena belum semua korban berhasil dievakuasi, belum semua puskesmas melaporkan korban dan belum semua lokasi dapat didata keseluruhan. Kondisi ini menyebabkan data akan berubah,” jelasnya.
Sementara empat warga Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, tewas akibat digulung tsunami Selat Sunda yang menerjang Pantai Carita, Banten. Kabar tersebut diungkapkan Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo.
“Betul (empat orang meninggal akibat Tsunami),” kata Hartoyo via pesan singkat, Minggu (23/12/2018).
Informasi dihimpun, empat korban itu masing-masing Feni (30), Ita (27) dan Fico (4), warga Cipacing Jatinangor, dan Dadan (55), warga Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Keempat korban, berangkat ke Pantai Carita Banten, bersama keluarga Nanang (58), warga Jalan Kartika Raya Blok J 6 RT 03 RW 17, Desa Cipacing, Kacamata Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Hartoyo menjelaskan keluarga Nanang berjumlah 12 orang berangkat ke Pantai Carita Banten, Sabtu (22/12), sekitar Pukul 02.00 WIB dini hari. Mereka ikut bersama keluarga besarnya dari Tasikmalaya, Subang dan Bandung.
“Keluarga besar Nanang, berangkat menggunakan kendaraan bus DMH sehingga seluruhnya berjumlah 35 orang. Pada Minggu tanggal 23 Desember 2018, diberitakan bahwa keluarga besarnya telah menjadi korban tsunami,” kata Hartoyo.
Menurut Hartoyo, informasi tersebut dibenarkan oleh Irmaz, salah satu anak Nanang. “Setelah dilakukan pengecekan, menurut keterangan dari Irmaz (anak dari Nanang), bahwa korban yang meninggal dunia berjumlah empat orang,” katanya.
Korban lainnya yang selamat, kata dia, mengalami luka-luka dan mendapat penanganan medis. Empat jenazah tersebut akan diboyong malam ini ke Sumedang.
“Informasi terakhir dari pak Asep, adik kandung pak Nanang, rencana jenazah diberangkatkan pukul 22.00 WIB malam ini,” kata Hartoyo. (det/wis)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry