JAKARTA | duta.co – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berduka. Bencana tsunami di Selat Sunda mengakibatkan perusahaan negara ini kehilangan 29 pegawainya.
Semula PLNÂ mengkonfirmasi adanya 23 karyawan yang meninggal usai tsunami menghantam Pandeglang pada Sabtu, (22/12) malam. Para karyawan PLN TJBB itu beserta keluarganya tengah mengikuti employee gathering. Namun kemudian dikabarkan 29 karyawan PLN tewas.
Kepala satuan komunikasi coorporate PT PLN I Made Suprateka mengatakan kegiatan tersebut wajib diikuti karyawan tiap tahun. Diperkirakan ada 250 orang yang hadir. Tercatat, ada 23 orang yang meninggal dunia hingga pukul 14.00 WIB. Sedangkan korban selamat sudah meninggalkan lokasi bencana.
“23 meninggal dunia sedang dievakuasi. Tadi di RSUD Pandeglang, sekarang dibawa ke kantor Cinere Gandul. Dan 137 terkonfirmasi selamat,” katanya dalam konferensi pers, Minggu (23/12/2018).
Dari jumlah yang selamat, ada yang mengalami luka.Mereka dilarikan ke sejumlah rumah sakit. “Yang luka sudah di beberapa rumah sakit, dievakuasi. Di RS Cinere 18 pasien, RS Premier Bintaro 6, selebihnya di RS lain,” ujarnya.
Namun, ia menyebut masih ada 65 orang yang belum ada kabar keberadaannya. Pihak PLN menyediakan posko pelaporan agar kabar ke-65 orang itu segera diketahui.
“Laporkan ke posko kalau tahu infonya biar mereka terdata. Kalau ada anggota keluarga belum teridentifikasi akan kami carikan infonya. Silahkan hubungi saya,” ucapnya. Kemudian dilaporkan korban bertambah menjadi 29 tewas. (rpk)
World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona menyebabkan penyakit flu...