Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (kanan) dan Presiden Guatemala Jimmy Morales bertemu di Hotel Washington Hilton. (FT/LANA)

WASHINGTON DC — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana akan mengunjungi Israel pada pembukaan kedutaan baru AS di Yerusalem. Trump juga mempertimbangkan untuk melakukan kunjungan kedua ke Yerusalem sebagai Presiden. Pembukaan kedutaan AS direncanakan pada Mei.

“Kami berencana datang. Jika saya bisa, saya akan melakukannya,”kata Trump, saat dia dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mempresentasikan sebuah front persatuan melawan Iran dalam perundingan Gedung Putih, dilansir Reuters, Selasa (6/3).

Sementara, Presiden Guatemala Jimmy Morales akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada Mei, dua hari setelah Amerika Serikat (AS) melakukannya. Morales mengatakan, pada Senin (5/3) di konferensi Komite Urusan Publik Israel Amerika (AIPAC) tahunan di Washington DC,  langkah kedutaan tersebut dengan kuat membuktikan dukungan dan solidaritas Guatemala terhadap orang-orang Israel.

“Pada Mei tahun ini, kita akan merayakan ulang tahun ke-70 Israel, dan di bawah instruksiku, dua hari setelah AS memindahkan kedutaannya, Guatemala akan kembali dan memindahkan kedutaan secara permanen ke Yerusalem,” kata Morales dikutip Aljazirah, Selasa (6/3).

Tanggal 15 Mei rakyat Palestina akan memperingati Hari Nakba, peringatan tahunan perpindahan yang mendahului dan mengikuti Deklarasi Kemerdekaan Israel pada 1948. Morales meyakini akan banyak negara lain yang mengikuti langkahnya yang memindahan kedutaan pada 16 Mei. Morales juga mengucapkan terima kasih pada Presiden AS Donald Trump karena memimpin jalan yang benar.

Pemerintahan Trump mengumumkan pengakuan mereka atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember tahun lalu. Keputusan tersebut melanggar kebijakan resmi AS selama beberapa dekade ini. Keputusan tersebut juga menyebabkan pecahnya demonstrasi di wilayah-wilayah Palestina yang diduduki, mengakibatkan kematian sedikitnya 16 orang Palestina oleh tentara Israel pada bulan yang sama.

Langkah tersebut juga menimbulkan kecaman di seluruh dunia. Masyarakat internasional tidak mengakui aneksasi Israel atas Yerusalem Timur yang diduduki, dan 128 negara mendukung resolusi Majelis Umum PBB yang tidak mengikat yang meminta AS membatalkan langkahnya. (net)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry