
SURABAYA | duta.co – Nama AZKO memang belum sepopuler brand Ace Hardware. AZKO sendiri menggantikan nama Ace Hardware awal tahun 2025. Perubahan nama brand lumrah dalam dunia bisnis karena berbagai alasan. Bagi pelanggan loyal Ace Hardware pasti bertanya-tanya, kenapa harus berganti nama, bagaimana kualitas poduk dan pertanyaan lain.
Sebelum menjawab semua itu, mari kita kilas balik ke belakang. AZKO adalah merek ritel yang berasal dari Indonesia, yang sebelumnya dikenal sebagai Ace Hardware Indonesia. Perjalanan AZKO dimulai pada tahun 1995 ketika PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (AHI) didirikan dengan nama PT Kawan Lama Home Center.
Pada awal tahun pendirian (1995-2001), AHI didirikan dengan nama PT Kawan Lama Home Center dengan fokus pada penjualan produk-produk perbaikan rumah dan gaya hidup. Seiring berjalannya waktu dan rencana pengembangan (2001-2024) nama perusahaan diubah menjadi PT Ace Hardware Indonesia Tbk pada tahun 2001. Tidak hanya itu, juga gencar ekspansi jaringan toko ke seluruh Indonesia dan menjadi salah satu pemain utama di industri ritel perbaikan rumah dan gaya hidup.
Pada tahun 2025, nama AZKO yang selama ini disimpan dikeluarkan kembali. AZKO resmi diluncurkan pada 1 Januari 2025, menggantikan Ace Hardware dengan slogan “Your Home Life Improvement Partner”. AZKO fokus pada menyediakan produk-produk berkualitas, layanan inovatif, dan solusi komprehensif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Saat ini AZKO memiliki lebih dari 240 toko di lebih dari 70 kota di Indonesia. Pada tahun 2025 AZKO ekspansi ke Indramayu, Jawa Barat, dengan pembukaan toko baru pada Maret 2025. Dengan demikian, AZKO sudah 30 tahun perjalannya telah menjadi salah satu pemain utama di industri ritel perbaikan rumah dan gaya hidup di Indonesia, dengan fokus pada menyediakan produk-produk berkualitas dan layanan inovatif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Kualitas Barang dan Layanan Tidak Berubah
Pelanggan loyal adalah pelanggan yang setia dan terus melakukan pembelian dari suatu perusahaan atau merek. Mereka adalah aset berharga bagi perusahaan karena dapat membantu meningkatkan penjualan, meningkatkan reputasi, dan mengurangi biaya pemasaran.
Itu yang dilakukan Wawan owner Wawan Salon di daerah Ketintang Kota Surabaya sudah puluhan tahun menjadi pelanggan setia Ace Hardware untuk aneka kebutuhan rumah yang diperlukan. Kenapa demikian, menurut Wawan karena kualitas produk yang bagus, awet dan harga yang tidak jauh dari produk sejenis bahkan lebih murah kalau pas ada promo diskon.
“Bagi yang belum pernah masuk ke store Ace Hardware kesannya semua produknya mahal. Padahal banyak produk berkualitas yang harganya bisa lebih murah dibanding produk sejenis,” jelasnya.
Diakui Wawan memang sering berkunjung ke store Ace Hardware yang kini berganti nama menjadi AZKO di Royal Plasa Surabaya karena dekat dengan tempat usahanya. Tidak selalu membeli barang kebutuhan yang diperlukan, tidak jarang sekadar jalan-jalan melepas penat sambil melihat tatanan produk yang ditata bagus, rapi dan bisa menjadi tempat refhresing.
“Sambil lihat-lihat, nanti kalau pas membutuhkan produk yang diperlukan tinggal langsung membelinya. Yang pernah dibelinya yakni perlengkapan tempat tidur, aneka obeng dan sejenisnya yang terbaru kipas angin,” jelas Wawan.
Ketika berganti nama menjadi AZKO, Wawan mengaku penasaran adakah perbedaan kualitas barang dan layanan dari sebelumnya, ternyata sama dan tidak berubah sama sekali. Beragam home brand produk AZKO seperti ‘Smart Kitchen series KLAZ’, ‘STORA’, ‘KRISBOW’, ‘SYNC by KRISBOW’, ‘KRIS’ dan lainnya masih lengkap dengan tatanan yang menarik.
“Semuanya yang dibutuhkan rumah ada, tinggal pilih sesuai kebutuhan dan budget yang disiapkan. Setelah datang dan berbelanja di AZKO, tidak berpaling ke produk sejenis. Perubahan nama hanyalah sekadar nama, tapi produk dan layanan sama,” tegas Wawan.
Pengalaman serupa dialami Rosyidah, ibu rumah tangga yang tinggal di daerah Wiyung setelah membeli produk Krisbow untuk ngepel kamar mandi. Tujuan ke Royal Plasa, selain memang butuh alat pel kamar mandi juga tertarik ke AZKO untuk mengetahui barangnya sama berkualitas apa menurun.
“Ternyata sama dengan produk sebelum ganti nama menjadi AZKO. Untuk produk Krisbow pel kamar mandi ini harganya dibawah Rp 100 ribu, kualitas bagus, kokoh dan terjangkau. Semua kebutuhan rumah tangga ada, mulai handuk, tumbler, aneka obeng dan kebutuhan perlengkapan lainnya.”
Menurut Rosyidah AZKO memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan utama bagi konsumen Indonesia. AZKO menawarkan produk-produk inovatif yang sesuai dengan kebutuhan konsumen lokal, termasuk peralatan rumah tangga, dekorasi, dan perlengkapan gaya hidup.
Tidak hanya itu, AZKO memiliki layanan komprehensif yang mencakup penjualan, instalasi, dan perawatan produk, sehingga konsumen dapat merasa nyaman dan percaya diri dalam berbelanja. Juga AZKO memiliki konsep gerai yang modern dan interaktif, sehingga konsumen dapat menikmati pengalaman belanja yang menyenangkan dan personal.
“AZKO menawarkan produk dari merek-merek terkenal seperti KRISBOW, KRIS, KLAZ, dan STORA, sehingga konsumen dapat mempercayai kualitas produk. Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, AZKO siap menjadi mitra hidup konsumen Indonesia dalam mewujudkan rumah impian dan meningkatkan kualitas hidup. Karena semua kebutuhan ada.”
AZKO Targetkan 30 Toko Baru Hingga 2025
Seperti dilansir IDXC hannel, Emiten ritel alat rumah tangga yang mengelola merek AZKO , PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), terus memperluas jaringan bisnisnya. Perusahaan menargetkan bisa menyelesaikan pembangunan 30 toko baru sampai akhir tahun 2025.
Direktur AZKO , Gregory S. Widjaja, mengungkapkan progres ekspansi berjalan cukup cepat sepanjang tahun ini. Menurutnya, pembangunan toko secara masif ini menjadi bagian dari strategi ekspansi agresif.
“Kami untuk ekspansi toko-toko baru itu fokusnya di luar Jawa, di kota-kota level ketiga, kota tier ketiga di Indonesia,” ujar Gregory dalam acara peresmian toko baru AZKO di Pondok Indah Mall 1, Jakarta, Kamis (30/10/2025).
“Kota-kota tahun ini kami sudah pertama kali masuk ke Papua ya. Kita tahun ini kurang lebih menargetkan antara 25 sampai 30 toko,” lanjutnya.
Hingga September 2025, Gregory mengatakan pihaknya telah membuka 16 toko baru, dan akan menambah lebih banyak gerai hingga akhir tahun.
“Sampai dengan September (dibangun) 16 (toko). Desember bakal ada pembukaan toko-toko baru, cukup banyak. Antara 2 bulan ini target sekitar 25 lah,” lanjutnya.
Untuk mendukung ekspansi tersebut, AZKO telah menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp200 hingga Rp300 miliar sepanjang 2025. “Kami sudah secara overall capex yang kami budget-kan itu Rp200 sampai Rp300 miliar untuk tahun 2025,” kata Gregory.
Ia menegaskan, ekspansi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memperkuat posisi AZKO di pasar ritel nasional.
“Kami tetap percaya dengan strategi kami. Itu strategi jangka panjang. Jadi memang untuk tahun depan kami akan terus melakukan ekspansi, dengan fokus yang masih tetap di luar Jawa,” ujar Gregory.
“Saya pikir sejak kita berubah menjadi AZKO , kecepatan pembukaan toko memang sudah meningkat, dan itu sesuatu yang akan kami lanjutkan di tahun depan,” jelasnya.

Akademisi : Perlu Strategi Komunikasi dan Publikasi Terstruktur
Ganti nama dengan brand baru tidak semudah yang dibayangkan. Menurut Ragil Noviyanti, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) langkah kritis bagi AZKO setelah resmi berpisah dan mengganti nama dari Ace Hardware adalah melaksanakan strategi komunikasi dan publikasi yang terstruktur untuk memastikan transisi yang mulus.
“Sebagai akademisi dan praktisi di bidang komunikasi, saya melihat ada beberapa langkah yang harus dilakukan manajemen AZKO,” katanya.
Pertama mengeluarkan pernyataan publik yang menenangkan (reassurance statement). Publikasi tersebut harus menegaskan kepada seluruh konsumen dan pasar bahwa meskipun identitas merek telah berubah menjadi AZKO, substansi dan kualitas pelayanan perusahaan tetap sama.
“Ini mencakup penegasan bahwa kepemilikan, manajemen, komitmen terhadap kualitas produk, layanan purna jual, dan jaminan tetap berada di bawah payung PT Aspirasi Hidup Indonesia, bagian dari Kawan Lama Group yang terpercaya.”
Setelah ketenangan pasar tercapai, fokus selanjutnya beralih ke penciptaan dan penanaman brand identity yang baru. AZKO harus meluncurkan kampanye publikasi masif melalui press release, iklan, dan media sosial yang tidak hanya mengumumkan pergantian nama, tetapi juga menyoroti filosofi, nilai, dan makna yang mendalam di balik nama AZKO.
“Tujuan publikasi ini menciptakan narasi merek yang segar dan menarik, yang mampu menggugah minat konsumen, alih-alih hanya mengumumkan perubahan kosmetik belaka,” ujarnya.
Kampanye ini harus diiringi dengan transisi messaging yang jelas dan berulang. Pesan inti yang harus disampaikan adalah: Nama baru, kualitas dan layanan tepercaya yang sama, konsep toko lebih modern dan interaktif. Pesan itu diulang secara konsisten di setiap kanal komunikasi.
Selain pada publik, publikasi AZKO juga harus menargetkan stakeholder utama secara spesifik: investor untuk menjelaskan strategi bisnis ke depan dan dampak dari pemisahan merek terhadap nilai perusahaan dan rencana ekspansi. Komunikasi untuk mitra bisnis atau supplier juga harus dilakukan untuk menjamin kelangsungan kontrak dan stabilitas kerjasama. Hal terakhir adalah komunikasi internal ke karyawan untuk membangun rasa bangga dan kepemilikan terhadap merek AZKO yang baru.
Ragil menambahkan dalam menghadapi transisi merek ini, AZKO harus menyusun peta jalan strategis yang terbagi dalam tiga fase utama: jangka pendek, menengah, dan panjang. Pada Jangka Pendek (0-6 Bulan), prioritas utama AZKO adalah memastikan transisi merek berjalan semulus mungkin dan mengatasi potensi kebingungan di kalangan pelanggan lama.
“Strategi yang krusial adalah mempertahankan loyalitas dengan melakukan promosi besar-besaran yang pesannya fokus pada: “Mengenal AZKO, Kualitas Ace yang Baru.”
Selain kampanye komunikasi yang masif, perubahan fisik seperti papan nama toko, seragam karyawan, dan kemasan produk harus segera diselesaikan untuk menciptakan citra merek baru yang seragam dan meyakinkan di mata konsumen.
Strategi Jangka Menengah (6-24 Bulan), fokus AZKO harus bergeser dari transisi menuju pembangunan brand association atau citra merek baru yang unik. Pada fase ini, AZKO perlu meningkatkan diferensiasi mereka dengan mengembangkan konsep toko yang lebih modern dan interaktif, memberikan pengalaman belanja yang lebih menarik.
“Selain itu, memperkuat loyalitas pelanggan menjadi penting melalui peluncuran program loyalitas baru atau peningkatan program yang sudah ada. Fokus utama periode ini adalah menunjukkan kemandirian merek dan inovasi dengan memperkenalkan lini produk eksklusif yang hanya tersedia di bawah merek AZKO.”
Dalam Jangka Panjang (24 Bulan ke Atas), Untuk mencapai tujuan ambisius AZKO sebagai market leader dan merek top-of-mind di sektor ritel home improvement, perusahaan harus merencanakan ekspansi secara agresif ke kota-kota baru dan memperkuat integrasi e-commerce mereka.
“AZKO harus menciptakan warisan merek yang melampaui bayang-bayang Ace Hardware sebelumnya. Ini bisa dilakukan dengan memosisikan diri sebagai merek masa depan melalui fokus pada tren terkini seperti produk teknologi rumah pintar atau menjawab isu keberlanjutan (rumah hijau),” katanya.
Pada tahap awal rebranding, AZKO tidak perlu terburu-buru mengubah segmentasi pasar secara drastis. Segmen yang selama ini dilayani Ace Hardware (rumah tangga, gaya hidup, penggemar DIY, hingga profesional) adalah pasar yang harus dipertahankan dan diperdalam karena merupakan aset berharga perusahaan.
Namun, dengan identitas baru, AZKO punya peluang memperluas atau memperdalam segmen yang ada dengan memanfaatkan konsep tokonya yang lebih modern. Caranya dengan menargetkan segmen milenial dan gen Z yang mengutamakan pengalaman belanja, integrasi teknologi, dan desain yang modern.
“Konsep toko yang lebih modern dan interaktif (seperti Apple Store) perlu diimplementasikan secara konkret. Misalnya dengan menghadirkan pengalaman hands-on melalui sesi demo produk atau workshop DIY, memakai teknologi layar sentuh untuk informasi dan navigasi toko, atau store merchandising yang fokus pada aspek gaya hidup. “
Perubahan ini akan memastikan pelanggan lama dan baru menyadari Ace Hardware tidak sekadar salin nama menjadi AZKO tapi menawarkan pengalaman belanja yang sama sekali baru dan lebih menarik.
Agar pesan tersampaikan dan citra merek meningkat, AZKO harus cerdik dalam menggunakan trik komunikasi yang menggabungkan unsur jaminan (reassurance) dan pembedaan (disruption). Secara jangka pendek, mereka bisa menggunakan strategi co-branding transisional sebagai jembatan nostalgia.
AZKO juga harus memanfaatkan kekuatan influencer marketing dan visual appeal dengan menggandeng figur publik yang relevan dengan segmen milenial/gen Z untuk mempromosikan aspek modernitas dan interaktif toko.
Alat komunikasi paling efektif adalah pengalaman pelanggan itu sendiri (customer experience advocacy), karena itu jika pengalaman baru berbelanja di AZKO lebih unggul dari kompetitor (atau ACE Hardware), pelanggan akan secara alami dan sukarela menjadi “promotor” merek bagi AZKO. Imam Ghozali







































