DENGAR : Wali Kota Habib Hadi mendengarkan aspirasi para tokoh melakukan aksi damai meminta pemkot menutup tempat hiburan Pop City dan 888 di depan halaman kantor wali kota Probolinggo Senin (19/8).  (duta.co/faisal)

PROBOLINGGO | duta.co– Ratusan guru, emak-emak, dan ustadz melakukan aksi damai meminta pemkot menutup tempat hiburan Pop City dan 888 di depan halaman kantor wali kota Probolinggo Senin (19/8).

Ummu Syafaah dari Persatuan Guru NU mengatakan, ini aksi damai. Pihaknya mendukung penutupan kedua tempat hiburan tersebut karena keberadaannya mengganggu dan meresahkan. Apalagi di Kota Probolinggo banyak santri.

“Penutupan kedua tempat hiburan agar membuat warga tidak tergoda dengan tenpat hiburan malam yang di dalamnya banyak kemaksiatan. Kami mendukung penutupan,” tukasnya.

Wali Kota Hadi Zainal Abidin kemudian mendatangi para peserta aksi damai. Wali kota menerima pernyataan sikap masyarakat Kota Probolinggo, yang diteken para kiai NU Jatim dan Kota Probolinggo.

Melalui pengeras suara, Hadi menegaskan tetap akan menutup tempat hiburan malam tersebut, meski harus berjalan sendirian.

“Meski  ada rekom DPRD untuk audiensi, saya tetap akan menutup tempat hiburan. Kok seakan tempat hiburan menjadi penentu kemajuan daerah. Banyak daerah lain maju tanpa tempat hiburan karaoke,” katanya.

Menurutnya, kebijakan yanv diambil pemkot didukung oleh warganya. Kebijakan penutupan murni untuk kepentingan dan kemaslahatan.

“Memang muncul pro dan kontra. Tapi prinsip saya, saya tak takut pada siapapun, yang penting jalan saya benar. Sebelum ada dukungan ini, saya melakukannya lebih dulu. Ada yang bilang, kok hanya kedua tempat itu yang ditutup? Tunggu tanggal mainnya. Mohon doanya,” tandasnya. (afa)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry