PASURUAN | duta.co – Dampak kekeringan yang melanda kawasan Kabupaten Pasuruan, hingga kebutuhan air bersih yang banyak dibutuhkan warga terkait krisis air, mulai terus didropping air bersih ke desa-desa yang terdampak. Tak hanya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang memberikan bantuan, tapi hal serupa juga dilakukan pihak lain.

Salah satunya seperti yang dilakukan Kodim 0819 Pasuruan dan PT SIER di Desa Jeladri, Kecamatan Winongan, Selasa (9/7). Sejumlah personel dengan dibantu warga sekitar, bahu membahu membantu pendistribusian air bersih ke titik pengumpulan air yang berada di Dusun Beringin, Desa Jeladri, yang warganya kurang tercukupi air bersih.

Untuk kelancaran pendistribusian, Dandim (Komandan Kodim) 0819 Pasuruan, Letkol Ar Burhan Fajari Arfian juga terlihat membantu warga dalam mengisi drum-drum air milik warga yang sudah disiapkan. “Dropping air bersih upaya TNI Manunggal Desa untuk membantu pemerintah daerah dalam mengatasi kekeringan,” terangnya.

Menurut Dandim, upaya bantuan air bersih karena banyak warga yang membutuhkan. “Dari laporan yang kami dapatkan, ada sekitar 23 desa yang berpotensi kekeringan di 7 kecamatan. Dropping air bersih ini kami lakukan untuk membantu meringankan beban masyarakat dan membantu upaya Pemkab Pasuruan dalam mengatasi kekeringan,” kata Burhan.

Pihaknya mengajak semua pihak untuk peduli terhadap warga yang terdampak kekeringan. Karena lanjut Dandim, yang dibutuhkan warga adalah bantuan air bersih. Karena itu, pihaknya mengajak pihak perusahaan di Kabupaten Pasuruan untuk lebih peduli dengan berikan bantuan melalui CSR nya. “Ini bisa dilakukan,” imbuhnya.

Selama pendistribusian air bersih, pihaknya dengan diback up PT SIER telah menyiapkan 1 unit tangki air bersih berisikan 5000 liter. Pihaknya berharap, air tersebut dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat yang membutuhkan untuk berbagai keperluan sehari-hari. Seperti mandi, masak, air minum dan kebutuhan penting lainnya.

Di sisi lain, datangnya tangki pengisi air seperti surga bagi warga terdampak. Khotijah (37), salah satu warga Desa Jeladri mengaku antusias untuk mengantri agar mendapatkan jatah air. Lantaran sudah hampir 1 bulan dirinya kesulitan mendapatkan air bersih. “Ya syukur mas, karena bantuan air bersih sudah kami terima,” ujarnya.

Ia mengaku mendapatkan jatah air sebanyak 4-5 drum dalam satu hari yang langsung digunakan untuk keperluan memasak, mandi dan air minum. “Alhamdulillah, dengan bantuan kiriman air ini sangat membantu dan dicukup-cukupin. Daripada tidak dapat bantuan, karena air bersih ini kami butuhkan selama kekeringan,” kata Khotijah. (dul)