MMD : Rombongan usai pembukaan TMMD meninjau lokasi RTLH (duta.co/M. Isnan)

KEDIRI | duta.co -Sejumlah warga Desa Jugo Kecamatan Mojo tiada henti berkisah kegiatan bakti sosial digelar Kodim 0809 Kediri dalam TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke – 103. Mulai dari akses jalan tembus menghubungkan dengan Desa Jugo, pun harapan besar berdampak pada pendidikan dan perbaikan kualitas hidup.

“Dulu saya naik sepeda harus keliling bila ingin ke Jugo, kini dengan jalan tembus bapak – bapak tentara menjadi dekat. Kami juga ingin merasakan hidup selayaknya warga kota, meski sebagian besar kami adalah petani,” terang Sumidi saat ditemui disela – sela acara salat malam di Dusun Sambiroto Desa Jugo.

Kakek bercucu enam ini pun berkisah, kenapa jaman penjajahan Belanda, tempat ini termasuk dijadikan markas. Bahkan banyak peninggalan era kolonial berwujud bangunan kokoh meski kini telah beberapa diratakan.

“Dusun ini terkenal rempah – rempahnya, dulu ada tempat persembunyian saat jaman penjajahan Belanda,” terangnya.

Seiring dengan selesainya kegiataan TMMD, dia pun berharap mampu menaikkan taraf hidup masyarakat desa. Sesuai jadwal, bertempat di Lapangan Desa Mlati dihadiri Kasdivif 2 Kostrad Brigjen TNI Syafrial, PSC M. Tr. (Han). Rombongan akan disambut Tari Cucuk lampah dari siswa SMAN 1 Mojo. Usai upacara penutupan, undangan yang hadir akan disuguhi penampilan kuda lumping.

“Kemudian dilanjutkan melaukan peninjau Pameran UMKM, kemudian kegiatan baksos pengobatan gratis di Balai Desa Blimbing serta meninjau pelatihan meubel diikuti karang taruna,” jelas Pasiter Kapten Inf. Warsito. Kegiatan dilanjutkan peninjauan Rumah Tidak layak Huni (RTLH) serta lokasi terakhir jalan tembus menghubungkan dua desa, Blimbing dan Jugo.

“Alhamdullilah sejauh ini pelaksanaan TMMD berjalan sesuai rencana, atas dukungan semua pihak khususnya pemerintah daerah, mampu terselesaikan dengan baik,” terangnya.

Seperti disampaikan Dandim 0809 selaku Kasatgas TMMD, Letkol Kav. Dwi Agung Sutrisno selain kegiatan fisik juga telah dilaksanakan pelatihan pertanian terpadu, pemberdayaan usaha tani kakao, pemberdayaan usaha tani cengkeh, penerapan olah hasil perkebunan dan pembuatan screen house tanaman anggrek.

“Dilakukan pelayanan kesehatan dan KB gratis, penyediaan alat kontrasepsi. Kemudian pembekalan Wawasan Kebangsaan, sosialisasi kesadaran hukum, penyebaran informasi dan komunikasi, serta bimbingan teknis disverifikasi makanan olahan durian,” terang Dandim.

Harapannya, setelah TMMD ini berakhir akan terwujud kemandirian dalam ekonomi dan menciptakan kreatifitas warga desa atas ketersedian bahan mentah, bisa dijadikan bahan olahan.

“Semoga bermanfaat hingga ke anak cucu mereka,” terang Letkol Kav. Dwi Agung Sutrisno. (nng)

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry