MOJOKERTO | duta.co – Upaya untuk menciptakan Kota Mojokerto Zero Waste telah dimulai dengan berbagai upaya. Salah satunya adalah pembersihan sampah di saluran-saluran air, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PU PR dan OPD terkait. Termasuk Melakukan aksi pembersihan di sejumlah titik drainase.

Seperti yang dilakukan pada Rabu (31/7/2019) di sepanjang sungai Empunala dan Benteng Pancasila yang ditinjau langsung oleh Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama Wakil Wali Kota Achmad Rizal Zakaria.

Dalam kesempatan ini Ning Ita menyampaikan bahwa untuk mengatasi persoalan sampah yang ada di Kota Mojokerto sangat dibutuhkan sinergitas dari semua pihak. Baik itu pemerintah maupun masyarakat. Terutama area publik yang menjadi tempat perdagangan seperti Benteng Pancasila dan alun-alun.

Dalam hal ini fungsi dari pemerintah yaitu untuk menjaga kebersihan area publik. Tetapi juga dibutuhkan peran serta masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan bersama-sama. “Karena ini tidak bisa dikerjakan oleh pemerintah saja, harus bersinergi bersama. Yang punya fungsi dan peran yang paling penting adalah kesadaran masyarakat,” kata Ning Ita.

Terkait kebersihan Benteng Pancasila dan alun-alun yang menjadi pusat kegiatan car free day setiap Minggu pagi, Ning Ita menjelaskan bahwa peran serta pemerintah hanya sebatas pengendalian. Apa yang sudah menjadi komitmen bersama antara Pemerintah Kota Mojokerto bersama masyarakat melalui Satpol PP.

“Pengendalian terhadap area perdagangan (Benpas dan alun-alun) itu kan area perdagangan, yang mayoritas pedagang dan pengunjungnya dari luar Kota Mojokerto. Pengendalian di sana akan kita perkuat melalui Satpol PP,” kata Ning Ita.

Ning Ita menambahkan bahwa selama ini kegiatan car free day sering melebihi waktu sebagaimana komitmen awal yaitu dari yang semula selesai jam 9 bisa molor sampai jam 11. Hal ini berimbas pada petugas kebersihan yang sudah jamnya pulang dan tidak ikut dibersihkan.

“Pemerintah Kota Mojokerto sudah ada pengadaan 5 unit TOA, nanti akan kita maksimalkan penggunaannya secara bertahap. Ini sebagai bentuk fungsi alat untuk mengendalikan, bagaimana tanggung jawab para pedagang sekaligus para pembeli ini bahwa car free day harus selesai jam 9,” ujar Ning Ita.

Lebih lanjut Ning Ita menyampaikan, Benpas tidak hanya ramai ketika car free day tetapi juga pada malam hari penuh pedagang. Sehingga perlu terus kita sosialisasikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan.

“Selain di PAPBD kami juga sudah menganggarkan pengadaan tempat sampah yang lebih banyak untuk diletakkan area publik,” jelas Ning Ita. Ia menambahkan, area perdagangan seperti Benpas adalah multi masyarakat dari berbagai daerah sehingga upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah Kota Mojokerto adalah meningkatkan pengendalian.

Dalam kesempatan ini Ning Ita menghimbau, kebersihan Kota Mojokerto adalah tanggung jawab bersama. “Mari seluruh masyarakat Kota Mojokerto juga seluruh pengunjung area perdagangan yang datang ke Kota Mojokerto kita bersama-sama jaga lingkungan. Jaga Kota Mojokerto ini bersih dari sampah. Kita buang sampah pada tempatnya dan kita jaga bersama-sama supaya kita terhindar dari kekumuhan dan terhindar dari banjir ketika musim penghujan,” pesan Ning Ita. ywd

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry