SURABAYA | duta.co – Generasi muda seringkali menghadapi tantangan untuk mengelola dan mencapai tujuan keuangan mereka. Beberapa tantangan yang dihadapi di antaranya menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan, memiliki ketahanan finansial (financial security), sampai membangun kebiasaan untuk menjaga keberlangsungan dan mencapai tujuan keuangan mereka.
Namun seiring perkembangan teknologi digital, banyak aplikasi digital dari berbagai institusi keuangan yang dapat membantu dan mempermudah pengelolaan keuangan. Hal ini mengemuka dalam acara edukasi keuangan berjudul Atur Uang Sesuai Maumu dengan Jago dan Bibit di Surabaya yang menghadirkan pembicara Head of Treasury & Financial Institution PT Bank Jago Tbk Yoyo Cahyadi, PR & Corporate Communication Lead PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) William, serta financial planner Rista Zwestika.
Sebagai bank berbasis teknologi (tech-based bank), Bank Jago mengembangkan Aplikasi Jago yang isinya dapat disesuaikan (customized) dan dipersonalisasi (personalized) sesuai kebutuhan masing-masing nasabah dan tujuan keuangan mereka. Dalam mengelola keuangan, Aplikasi Jago menggunakan fitur bernama Kantong (Pockets).
Maulana Yusuf Deputi Direktur Pengawsan LJK 4 dan Perizinan Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jwa Timur (Jatim) sebagai keynote speaker menegaskan pentingnya kehatia-hatian dalam memilih jenis investasi. Pasalnya digitalisasi membuat banyak akses informasi yang disalahgunakan untuk menipu dengan investasi yang menggiurkan.
“Tawaran investasi tinggi yang tidak masuk akal harusnya menjadi pertanyaan besar. Namun justru menggiurkan yang kerap menjadi awal masuknya penipuan. Untuk itu semua harus tetap waspada dengan penawaran investasi ilegal dengan senantiasa mengecek 2L (Legal dan Logis) agar terhindar dari penipuan investasi.”
Dijelaskan Maulana Yusuf untuk itu OJK tetap akan melakukan edukasi literasi keuangan sehingga makin banyak masyarakat yang paham dan tidak mudah tertipu. Saat ini literasi keuangan di Jatim sebesar 55 persen dan targetnya bisa menjadi 70 persen.
Sementara Yoyo Cahyadi menjelaskan bahwa bahwa fungsi Kantong serupa dengan amplop yang dahulu digunakan untuk alokasi uang. Nasabah dapat memisahkan uang ke dalam pos-pos yang berbeda sesuai kebutuhan, keinginan, serta tujuan keuangannya.
“Pengguna Aplikasi Jago dapat membuat hingga 60 kantong, yang memiliki nomor rekening masing-masing untuk setiap kantongnya. Ini memudahkan kita untuk mengatur dana masuk dan keluar langsung dari kantong yang diinginkan. Jadi alokasi dana tidak bercampur dan mempermudah kita untuk mencapai tujuan keuangan sesuai kemauan yang kita,” ungkap Yoyo.
Keunikan lainnya, Aplikasi Jago bisa tertanam di berbagai ekosistem digital atau aplikasi digital yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti ekosistem GoTo (Gojek, GoPay, Tokopedia-TikTok) dan ekosistem platform investasi digital Bibit dan Stockbit. Yoyo menuturkan bahwa kolaborasi dan integrasi dengan ekosistem ini, selain mempermudah akses layanan digitalnya, juga mempermudah pengguna untuk mengelola keuangan.
“Sejak 2021 Bank Jago menjalin kolaborasi dengan mitra ekosistem strategis Bibit untuk menyediakan produk dan layanan keuangan yang saling terhubung. Ini membuat nasabah mengelola keuangan dan berinvestasi secara mudah, cepat, dan seamless,” tuturnya.
William menambahkan bahwa kolaborasi Bibit dengan Bank Jago meningkatkan kenyamanan orang yang berinvestasi di pasar modal. Kolaborasi yang mencakup fitur-fitur inovatif, seperti Jago Autodebit, membuat investor bisa rutin dan konsisten dalam berinvestasi. Ada pula fitur pencairan instan dalam hitungan detik untuk penjualan reksa dana serta Rekening Dana Nasabah (RDN) Jago yang memudahkan investasi di berbagai kelas aset di Bibit.
“Di Bibit, kami memiliki visi bahwa setiap orang berhak atas masa depan keuangan yang lebih baik lewat investasi yang benar di pasar modal. Fitur dan kolaborasi inovatif dengan Bank Jago bertujuan untuk membantu mereka mencapai tujuan keuangan yang lebih baik di masa depan dengan berinvestasi secara rutin dan disiplin,” jelasnya.
Untuk membantu mewujudkan tujuan keuangan, Bibit menghadirkan fitur Systematic Investment Plan (SIP). Fitur ini memungkinkan pemotongan dana secara otomatis dan rutin untuk berinvestasi agar investor tidak perlu repot memindahkan dana secara manual serta tidak perlu khawatir lagi mereka akan lupa berinvestasi pada tanggal yang sudah ditentukan.
“Fitur SIP terbukti memberikan hasil investasi yang optimal secara jangka panjang karena menggabungkan kekuatan bunga berbunga (compounding) dan menabung rutin (dollar cost averaging). Ini sejalan dengan visi kami dan bisa terwujud berkat kolaborasi dengan Bank Jago,” kata William.
Rista Zwestika menjelaskan bahwa generasi muda sekarang tidak perlu khawatir untuk mengelola keuangan dan mewujudkan tujuan keuangan mereka. Menurutnya generasi muda bisa langsung mengambil langkah sejak dini dalam pengelolaan keuangan tanpa perlu menunggu kondisi keuangan menjadi lebih baik, seperti melakukan alokasi dana dan perencanaan biaya (budgeting).
“Karena gaya hidup yang dinamis, kita rentan menghadapi tantangan dalam pengelolaan keuangan. Jika menunggu kondisi lebih baik atau menunggu uangnya ‘ada’, kita akan semakin lama mewujudkan tujuan keuangan kita,” ujar Rista.
Dengan perkembangan teknologi digital, ia menegaskan bahwa aplikasi digital dari berbagai institusi keuangan, perbankan, manajemen investasi, dan financial technology (fintech), seperti Aplikasi Jago dan Bibit, dapat membantu dan mempermudah pengelolaan keuangan tersebut. Imm