UJI COBA LHS : Uji coba pelaksanaan Lima Hari Sekolah bertempat di SMPN 1 Kota Kediri (duta.co/Hendra Hasyim)

KEDIRI | duta.co– Terlepas perbedaan persepsi kelompok pro dan kontra, Kementerian Pendidikan Kebudayaan menegaskan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 hingga dikeluarkan Peraturan Presiden.

Menyambut Program Lima Hari Sekolah (LHS), dijalankan secara bertahap mulai Tahun Ajaran 2017 – 2018, pihak Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pendidikan (Disdik) menunjuk SMP Negeri 1, sebagai salah satu sekolah percontohan setingkat menengah pertama.

Gayung bersambut, Marsudi Nugroho, Kepala SMPN 1 Kota Kediri mengaku siap menerima amanah dari pemerintah kota seiring dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017. “Karena sebelumnya, kami sudah melaksanakan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) yang sudah diamanatkan oleh Perpres tersebut,” jelas Marsudi ditemui di ruang kerjanya

Ditambahkan kepala salah satu SMP favorit di Kota Kediri ini, bahwa pihaknya telah mendapat persetujuan dari wali siswa, komite sekolah, dukungan sejumlah tokoh masyarakat dan terutama ditunjuk pemerintah kota melalui Disdik.

“Kami komitmen atas pelaksanaan LHS di tingkat SD dan SMP, saat ini kami lakukan uji coba diantaranya di SDN Banjaran IV dan SMPN 1 Kota Kediri,” jelas Kadisdik, Siswanto.

Bahwa kualitas pendidikan, tidak bisa dilepaskan dari tiga komponen, dukungan dari pemerintah daerah, keluarga dan masyarakat. Ditambahkankan Marsudi, dengan program pendidikan yang melibatkan campur tangan kelompok masyarakat dan wali siswa, sangat diharapkan dampak LHS ini mampu membentuk anak berkarakter.

“Dengan LHS berarti anak bisa berkumpul dengan keluarga sehingga pendidikan keluarganya akan lebih nampak, kemudian ditopang pendidikan berbasis masyarakatm saat ini bekerjasama dengan Yayasan Tri Bkati. Bila ini dijalankan dengan efektif dan efisien, maka kualitas pendidikan siswa di Kota Kediri, akan terlihat langsung dari kemampuan siswa di bidang akademik dan keagamaan,” terangnya.

Dengan program LHS ini, sejalan dengan hari kerja Aparatur Sipil Negara (ASN), tentunya mengurangi beban para guru pengajar. Menginggat, Kemendikbud menggagas program kunjungan guru wali kelas ke rumah para siswa. Selain itu, pihak Disdik juga meminta setiap bulan masing – masing sekolah menggelar rapat bersama tenaga pengajar dan wali kelas, dengan harapan untuk melakukan evaluasi dan menyusun rencana kerja ke depan.
Salah satu siswa, Nabila Putri Falentina, mengaku merasa nyaman dengan program LHS ini. Karena menurutnya, lebih efektif apalagi terdapat tambahan mata pelajaran PPK.

“Saya bisa lebih mendalam mengetahui ilmu agama, kemudian berangkat pagi dan pulangnya sore bisa diantar orang tua,” jelasnya. (nng)

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry