JAKARTA | duta.co – Nama Bupati Bojonegoro, Suyoto paling sering disebut dalam pertemuan Poros Emas (Gerindra, PAN dan PKS) Minggu (24/12) malam untuk meramaikan Pilgub Jatim. Sebagai tindaklanjut, pekan ini, dijalin komunikasi intensif dengan Kang yoto, panggilan akrabnya, termasuk mengenalkan sosok Moreno Suprapto sang pembalap yang akan jadi pasangannya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN, Eddy Soeparno, mengakui, bahwa nama Suyoto, paling sering disebut dalam rapat pembahasan koalisi Pilkada 2018. Namun, belum dapat dipastikan apakah Bupati Bojonegoro itu akan dipasangkan dengan Moreno Suprapto untuk Pilkada Jatim atau tidak. Sementara waktu terus mengejar, pendaftaran bagi bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim dari partai politik, dibuka Senin 8 Januari, ditutup Rabu 10 Januari 2018.

Menurut Eddy, pihaknya belum sempat mengkonfirmasi bersedia atau tidaknya Suyoto untuk diajukan dalam bursa Pilkada Jatim. “Ada baiknya kita bicara dulu dengan Pak Suyoto karena beliau diusulkan di dalam pembicaraan tadi. Sehingga mudah-mudahan di awal Januari kami sudah memutuskan siapa yang diusung,” ujarnya kepada wartawan di Kantor DPP PKS, Ahad (24/12).

Masih menurut Eddy, baik Suyoto dan Moreno sama-sama relatif baru dalam blantika Pilgub Jatim. Nama Suyoto sebelumnya sudah pernah disampaikan oleh PAN dalam kondisi pemilihan yang berbeda. Eddy menjelaskan, Suyoto layak dipertimbangkan karena pernah terpilih dua kali sebagai Bupati Bojonegoro. Apalagi Kang Yoto sendiri dinilai sebagai pemimpin yang sangat berhasil dan merakyat.

Sekedar kilas balik, munculnya Kang Yoto di Pilbup Bojonegoro juga dalam kondisi kepepet. Saat itu, tidak ada yang berani melawan petahana. Bahkan Kang Yoto, dalam sebuah survey kepopuleran saat itu hanya mengantongi angka nol koma. Tetapi, kegigihannya patut diacungi jempol. Sebagian orang menyebutnya sebagai petarung. Dia keluar masuk pasar, akhirnya warga Bojonegoro tahu dia pemimpin hebat.

Kemungkinan Kang Yoto menerima tawaran Poros Emas, juga sangat mungkin. “Saya memang ditelepon Ketum (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan red.), ditanya kalau misalnya begini-begini (maju pemilihan gubernur) bagaiman? Saya bilang, saya siap maju Jatim satu,” kata Kang Yoto kepada duta.co di Warung Pondok Salak, Kecamatan Kapas, Bojonegoro.

Tapi, ia memberi syarat, tidak dalam posisi Cawagub, Itu pun dengan catatan sudah tidak ada orang yang berani untuk maju. Kalau kader PAN, Muhammadiyah sudah tidak ada yang berani maju, maka dirinya siap. “Saya dulu maju Pilkada Bojonegoro karena sudah tidak ada yang berani maju. Jadi saya siap maju itu sebagai upaya menggugurkan kewajiban,” tandasnya serius.

Pengalaman inilah yang kabarnya membuat Gerindra dan PKS ikut tertarik. Komposisinya pun disepakati Kang Yoto Cagub, Moreno Cawagub. Sukseskah format baru ini? Kita tunggu! (eko)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry