Moeldoko: Keterangan foto rmol

“Yang menarik, modus pencaplokannya. Sama sekali baru. Langsung head to head. Itu bukan lagi aquisisi. Cara Moeldoko itu, sangat efisien.”

Oleh : Djoko Edhi Abdurrahman, Wartawan Senior

WOW, sekonyong-konyong Moeldoko sudah jadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat. Saya baca tadi, itu hasil KLB di Sibolangit. Moeldoko mengalahkan calon lainnya, Marzuki Alie.

Luar biasa. Ini pola baru cara mencaplok Parpol yang patut dicontoh. Canggih Moeldoko. Sisanya akan diberesin oleh Menkumham sebagaimana mestinya.

Seperti yang sudah dihitung, Moeldoko pasti sukses mencaplok Demokrat. Kekuasaan ia punya, duit cukup dari taypan, kualifikasi militer Moeldoko punya, popularitas sedang tinggi-tingginya, watak cocok, berani walau sering tak akurat. Punya ribuan buzzerRp yang dibiayai APBN. Komplit. Capres sudah di tangan.

Otomatis berubah peta pencapresan dengan hadirnya Moeldoko sebagai Ketum Demokrat. Sebab tujuan utama Moeldoko, untuk menjadi presiden. Bukan sekadar menjadi Ketum Parpol.

Tinggal garis tangannya Moeldoko yang akan menentukan qudrat dan iradatnya ke depan.

Yang menarik, modus pencaplokannya. Sama sekali baru. Langsung head to head. Itu bukan lagi aquisisi. Cara Moeldoko itu, sangat efisien. Pertama, Demokrat sudah lulus parlemen treshold. Artinya ia sudah diambang batas parlemen. Itu berarti ia tak punya hambatan ikut pemilu. Padahal, kalau bikin parpol anyar, untuk lolos verifikasi faktual saja,  setengah mati. Sangat mahal.

Kedua, Moeldoko sangat cerdas, punya sense of crisis, saya kira kalau ia jadi presiden, niscaya  unggulan, manajeris, terutama tak suka bohong seperti Si Bisuk Naoto.

Ketiga, semua hambatan bikin parpol itu diterabas oleh Moeldoko dengan mudah. Sebentar lagi, semua petolan Demokrat disedotnya. Dan Demokrat kembali ke enerji awalnya. Apakah AHY mampu bertahan? (Bersambung). Sumber: jakartasatu.com.

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry