PASURUAN | duta.co – Intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, sejak Senin (29/1/2018) subuh, menimbulkan longsor. Reruntuhan sebuah bukit menutup jalan Desa Wonokitri, di blok Kedaluh Watu Putih, yang menuju kawasan Penanjakan. Wilayah itu masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), namun meresahkan warga.
Selain sebagai jalur ekonomi , longsoran dengan tebal 1 meter, panjang 6 meter dan lebar 5 meter itu melumpuhkan jalur wisata. Jalur itu memang biasa digunakan akses transportasi warga di sekitar desa untuk beraktivitas. Lokasi longsor menghubungkan Lautan Pasir dan Penanjakan merupakan jalan utama bagi wisatawan menuju Gunung Bromo.
Meski materialan longsor tak timbulkan korban jiwa, namun jalur yang menghubungkan antar desa yang tertutup materialan dan tak bisa dilewati kendaraan. Untuk menuju ke kawasan penanjakan seperti mobil jeep wisatawan, terpaksa memutar jalur yang jauhnya mencapai 6 km. Belum lagi kondisi jalan yang bertebing dan curam.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersama warga Desa Wonokitri dan para relawan sejak pagi tadi membersihkan longsoran. Hingga Senin (29/1/2018) sore, pembersihan material longsor masih berlangsung.
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Bakti Jati Permana membenarkan adanya longsor di jalur utama tersebut. Diakuinya bahwa pihaknya saat ini sedang mengupayakan pembersihan material longsor dengan koordinasi dengan petugas TNBTS. “Terjadinya longsor masuk wilayah TNBTS. Saat ini oleh warga sudah dibersihkan,” tandasnya, Senin (29/1/2018) malam.
Dengan insiden yang tak disangka terjadi itu, pihaknya meminta kepada masyarakat yang daerahnya rawan longsor, untuk ekstra hati-hati, karena longsor bisa terjadi kapanpun menyusul kondisi cuaca ekstrem. Dari pemetaan pihak BPBD, daerah rawan longsor yang dalam pemantauan, yakni berada di Kecamatan Tosari, Tutur, Purwodadi, Puspo, Lumbang dan Prigen. dul
