Tim Rumah Kreatif Mahasiswa (RKM) Unisma saat mengkampanyekan bercocok tanam metode Vertikultur. (DUTA.CO/IST)

MALANG | duta.co – Tim Rumah Kreatif Mahasiswa (RKM) Universitas Islam Malang (Unisma) berusaha meredam semakin memanasnya suhu bumi melalui teknik bercocok tanam Vertikultur. Suatu upaya yang patut diacungi jempol. Pasalnya, melalui metode menanam seperti ini berkontribusi menyumbang terciptanya udara segar, serta dapat mendulang pendapatan.

Menurut Ketua Tim RKM Unisma, Nur Anizah, mengatakan, langkah tersebut berangkat dari kepedulian terhadap masalah suhu di Kabupaten Gresik yang semakin meningkat. Hal ini lantaran banyaknya pabrik besar dan ratusan kendaraan bermotor yang setiap hari beroperasi di sana. Ditambah lagi dengan masalah keterbatasan lahan di wilayah perumahan yang dekat dengan kawasan perindustrian tersebut. Maka tim ini mencoba mencari solusi.

“Setelah beberapa waktu mencari pemecahan permasalahan dan berdiskusi panjang dengan beberapa dosen. Akhirnya kami mencoba mengkampanyekan pentingnya penghijauan di lingkungan sekitar, dengan memperkenalkan metode Vertikultur,” ungkap Nur Anizah.

Mahasiswi dari jurusan Biologi FMIPA Unisma ini kemudian menyasar warga Perumahan Pondok Permata Suci Gresik. Kegiatan edukasi kepada masyarakat ini berlangsung 2 minggu dan dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama yang dilakukan pada 23 Februari lalu, dengan memberikan sosialisasi tentang tata cara menanam di lahan terbatas.

“Kegiatan ini diikuti sekitar 40 warga yang berasal dari berbagai kelompok. Mulai dari para Ketua RT dan RW, serta ibu-ibu PKK setempat, hingga pemuda Karang Taruna desa Suci,” tambahnya.

Tidak cukup hanya menyampaikan teori, Tim RKM Unisma juga mengajak seluruh peserta kegiatan itu untuk menanam sayur bersama pada media yang sebelumnya telah disiapkan.

Dijelaskannya, hasil dari kegiatan tanam bersama warga ini kemudian dibagikan kepada masing-masing Ketua RT untuk dirawat di rumahnya masing-masing. Sesudah menanam bersama, dengan dipandu oleh ketua Tim, warga kemudian diajak untuk berdiskusi bersama terkait dengan kelebihan dan kekurangan yang dirasakan oleh warga dalam penerapan metode vertikutur ini.

“Kegiatan diskusi kali ini berlangsung sangat kondusif, banyak warga yang menyampaikan aspirasi positif terhadap kegiatan yang telah dilakukan bersama ini,” ujarnya.

Menurut seorang wanita pekerja, warga Perumahan Pondok Permata Suci. Biasanya ia untuk me-refesh kembali pikirannya setelah seharian lelah bekerja, ia hanya memainkan gadget. Namun ia mengakui, sebenarnya itu malah membuatnya semakin pusing.

Tapi setelah mengikuti kegiatan tanam bersama ini, ia merasa bahwa kegiatan bercocok tanam ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk menyegarkan otak kembali. Ia malah berharap jika kegiatan semacam ini terus diadakan dan bisa menjadi agenda kelurahannya.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Pemuda Karang Taruna Desa Suci, ia benar-benar merasa senang atas terlaksananya kegiatan semacam ini di wilayahnya. “Ada ilmu baru yang bisa dipakai untuk ide bisnis, karena dunia pertanian adalah dunia orang Indonesia. Jadi semua orang pasti bisa melaksanakan dan mengembangkannya,” ungkapnya.

Setelah melakukan kegiatan sosialisasi, tim mahasiswa RKM Unisma pada 08 Maret 2020 kembali mendatangi wilayah perumahan ini. Kali ini konsep kegiatannya berbeda, jika pada kegiatan tahap pertama warga dikumpulkan di balai RW, maka pada kegiatan tahap kedua ini mahasiswa blusukan ke rumah-rumah warga untuk melihat perkembangan dan menanyakan kendala apa yang dialami warga selama dua minggu menerapkan metode tanam ini.

Ketua RKM Unisma berharap, dengan terlaksananya kegiatan ini, ia ingin warga kembali sadar akan pentingnya penghijauan di lingkungan sekitar. Sehingga dapat membantu mengurangi kenaikan suhu di Kabupaten Gresik akibat pemanasan global.

Tapi jika ada point-point baru yang bisa dikembangkan dari kegiatan ini, misalnya bisa dijadikan sebagai salah satu ide bisnis, Nur Anizah merasa itu bagian dari hadiah. Jelasnya ia pribadi sangat senang sekali melihat antusias warga yang cukup besar pada kegiatan ini.

Mahasiswa Unisma ini meyakini jika memang ada satu saja komunitas peduli lingkungan yang dibentuk, maka bukan tidak mungkin proses pelestarian lingkungan di wilayah perumahan bahkan mungkin dalam skala yang lebih besar bisa dilakukan secara berlanjut atau bersifat sustainable. Di mana hal ini sesuai dengan tujuan dari kegiatan RKM kampus kebanggaan NU ini.

Vertikultur sendiri merupakan teknik bercocok tanam diruang atau lahan sempit dengan memanfaatkan bidang vertikal sebagai tempat bercocok tanam yang dilakukan secara bertingkat. (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry