Kegiatan UMKM Go Digital yang dilakukan tim pengabdian masyarakat Unair. DUTA/ist

LAMONGAN | duta.co – Universitas Airlangga (Unair) didukung oleh Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) melakukan pengabdian masyarakat (Pengmas) di Desa Besur, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan.

Pengmas ini dengan agenda sosialisasi dan pendampingan terkait pengembangan bisnis di Desa Besur yang berorientasi untuk membawa UMKM menuju go digital dan go global.

Hal ini sejalan dengan target utama Kabupaten Lamongan yang sedang melakukan perluasan pasar, baik mengenai pasar dalam negeri maupun luar negeri sebagai bentuk realisasi dari program prioritas “UMKM Naik Kelas”.

Program sosialisasi ini dilakukan pada Sabtu, 15 Juni 2024 dengan targetnya yaitu Mitro Karyo yang merupakan paguyuban UMKM di Desa Besur.

Pengmas ini dihadiri  Nur Emma Suriani, S.Sos., M.Si selaku dosen Destinasi Pariwisata serta beberapa mahasiswa S2 dan S1 Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB). Yakni Nikmatul Atiya. Annisa Sasri Anindya Abd Wahab, Nurherlina, Muhammad Cholil dan Najla Rayna Widyadhari

Nur Emma Suriani mengatakan tujuan pelaksanaan kegiatan ini khususnya berfokus pada peningkatan pemahaman masyarakat terkait ekstensifikasi kewirausahaan memanfaatkan perkembangan digital menuju pasar global.

“Kegiatan sosialisasi dan pendampingan kontribusi sosial agrowisata dilakukan di
Balai Desa Besur dengan pemateri utamanya yaitu Hans M. Y. Wijaya,” ujarnya.

Hans dalam kegiatan itu memberikan  materi berjudul Islamic Sociopreneurship: Membangun Bisnis dengan Misi Sosial dan Keberkahan. Hans yang merupakan seorang praktisi dan pendamping UMKM ini memberikan materi yang berkaitan dengan pengembangan bisnis pada lingkup digital.

Hal itu agar dapat UMKM bisa memperluas bisnisnya mengikuti perkembangan dunia teknologi namun tetap dapat memperhatikan kerjasama yang dilakukan dengan para stakeholder, sesuai dengan prinsip kewirausahaan dalam Islam yaitu menjunjung sikap untuk menciptakan kesejahteraan bersama dan perubahan sosial yang positif.

Pemateri memberikan pemahaman tambahan mengenai pemanfaatan social media yaitu Facebook untuk dipergunakan sebagai alat bisnis karena dapat menjangkau konsumen sampai ke pasar internasional. Sampai saat ini, Facebook masih menjadi platform penjualan
terbanyak yang digunakan oleh masyarakat karena terbilang mudah, murah, dan mendunia.

Di sana, terdapat fitur menarik sebagai tempat untuk mengembangkan bisnis, yang dapat ditemukan pada laman Facebook Marketplace, Facebook Group, dan Facebook Timeline. Sehingga dapat dikatakan, jika dibandingkan dengan platform lain, Facebook masih menjadi
platform terbaik untuk melakukan proses jual-beli.

Pengmas ini diikuti oleh 20 peserta dengan hasil peningkatan pemahaman peserta terkait pemasaran digital sebesar 23%. Dengan adanya pelatihan dan pendampingan ini diharapkan akan semakin banyak UMKM di Desa Besur yang menyadari pentingnya digitalisasi untuk meningkatkan promosi serta memperluas jangkauan penjualan yang sesuai dengan konsep Islam.

Desa Besur adalah salah satu desa yang menyimpan potensi agrowisata yang dapat menarik banyak pengunjung. Desa yang terletak di Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan ini, sempat eksis dan mendapat julukan sebagai Taman Bunga karena berhasil mendatangkan pengunjung sampai 2.000 orang pada 2018.

Namun, setelah Covid-19 melanda, Desa Besur sempat mengalami penurunan pengunjung yang cukup signifikan karena adanya pembatasan kegiatan di luar rumah. Alhasil, potensi Agrowisata
yang sempat ramai itu menjadi kehilangan banyak pengunjung.

Berbagai upaya telah banyak dilakukan Desa Besur untuk kembali mempertahankan potensi desa yang ada. Namun, belum membuahkan hasil yang memuaskan. Banyak hambatan yang masih dimiliki oleh Desa Besur, di antaranya terkait permasalahan yang
terdapat di bidang produksi, pemasaran, maupun manajemen usaha.

Kurangnya pemahaman masyarakat terkait penggunaan teknologi dan sistem manajemen yang baik di era sekarang ini
juga menjadi tantangan tersendiri untuk mengembangkan bisnis di sana.

Harapannya, dengan melakukan pengintegrasian prinsip-prinsip dalam Islam sebagai landasan untuk sebuah bisnis, maka akan memberikan
dampak sosial yang signifikan dan lebih berkelanjutan.

Pengmas ini juga menekankan  pentingnya mendapat dukungan dari pihak-pihak lain seperti pemerintah, pihak swasta, media, dan akademisi, sehingga tidak hanya bergantung pada Pokdarwis saja, agar dapat memperoleh sumber bantuan misalnya dalam bentuk dukungan regulasi, sumber daya modal, dan bentuk lainnya. ril/end