Tim debat dari FH UPH yang tergabung dalam komunitas mahasiswa Law Debate and Research Development (LEAD) berhasil meraih Juara Pertama dalam ajang Lomba Debat Hukum Mahasiswa Nasional Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) Law Fair 2024.

SURABAYA | duta.co – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Surabaya. Tim debat dari FH UPH yang tergabung dalam komunitas mahasiswa Law Debate and Research Development (LEAD) berhasil meraih Juara Pertama dalam ajang Lomba Debat Hukum Mahasiswa Nasional Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) Law Fair 2024. Kompetisi ini berlangsung pada 12-14 September 2024 dengan mengusung tema “Simfoni Ibu Kota Nusantara: Merangkul Perjalanan Pembaruan Melalui Tata Kelola Pemerintahan Indonesia Menuju Masa Depan yang Lebih Baik.”

Dalam kompetisi ini, tim UPH Kampus Surabaya diwakili oleh Eliana Ananda Winarko (angkatan 2022), Beatrix Chelsea Meliana Putri (angkatan 2023), Annabella Marcella Geraldine Kandou (angkatan 2023), dan Rico Arden Kusuma (angkatan 2023). Keempat mahasiswa ini berhasil membawa nama UPH Kampus Surabaya semakin dikenal setelah melewati serangkaian babak penyisihan hingga final yang berlangsung ketat.

Kompetisi diawali dengan babak penyisihan yang diselenggarakan secara daring pada 24 Agustus 2024. Pada babak ini, tim UPH yang menggunakan nama tim ‘Abdoel Wahab’ tampil solid, berhasil melewati tantangan dan melaju ke babak semifinal yang diadakan secara luring di kampus UAJY. Di babak semifinal, mereka menghadapi salah satu tim pesaing dengan mosi debat ‘Jabatan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Setingkat Menteri’. Mengambil posisi kontra, tim ‘Abdoel Wahab’ mampu menunjukkan argumentasi yang kokoh dan berhasil melaju ke babak final.

Pada babak final, tim UPH menghadapi mosi ‘Pemindahan Ibu Kota Negara sebagai Upaya Penanggulangan Ketimpangan Pembangunan’. Kembali mengambil posisi kontra, mereka berhasil mengusulkan gagasan ‘Collaborative Government’ yang menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani ketimpangan pembangunan, sesuai dengan Peraturan Presiden No. 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal.

“Kami sangat bangga dengan prestasi yang kami raih. Kami berhasil menonjolkan argumen yang kuat, terutama dengan menawarkan solusi melalui mekanisme kerja sama pemerintah pusat dan daerah dalam menangani ketimpangan pembangunan di Indonesia,” ujar Eliana Ananda Winarko, salah satu anggota tim, Rabu (22/10/24).

Beatrix Chelsea Meliana Putri menambahkan bahwa kemenangan ini merupakan tonggak penting bagi komunitas LEAD di UPH Kampus Surabaya. “Kemenangan ini adalah awal yang baik bagi tim debat kami. Kami akan terus menjaga semangat ini untuk meraih lebih banyak prestasi di masa mendatang.”ucapnya.

Keberhasilan tim ‘Abdoel Wahab’ tak lepas dari dukungan penuh dosen pembimbing, Joshua Evandeo Irawan, S.H., M.H. Menurutnya, partisipasi mahasiswa dalam kompetisi seperti ini penting untuk mengasah keterampilan berpikir kritis dan komunikasi. “Kami selalu mendorong mahasiswa untuk aktif dalam berbagai kompetisi, karena ini adalah kesempatan untuk belajar di luar ruang kelas dan memahami dinamika isu-isu terkini yang berdampak pada masyarakat,” ujar Joshua.

Kemenangan ini menjadi bukti nyata dedikasi, kerja keras, dan kolaborasi yang kuat antara mahasiswa dan dosen FH UPH Kampus Surabaya. Dengan kemenangan ini, tim debat FH UPH berhasil mengukir prestasi nasional yang diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi di berbagai bidang.

Prestasi ini juga menunjukkan komitmen FH UPH dalam membekali mahasiswanya dengan ilmu hukum yang berkualitas, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional. Melalui kurikulum yang relevan serta kegiatan riset dan kompetisi, UPH terus mempersiapkan lulusannya untuk menjadi profesional yang kompeten dan siap berkontribusi bagi masyarakat. (gal)