JAKARTA | duta.co – Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menceritakan pencoretan nama eks pimpinan KPK Bambang Widjojanto (BW) sebagai panelis debat capres oleh KPU. BPN Prabowo menyebut Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin menolak BW jadi panelis dengan alasan BW tidak independen.
“Ternyata ada penolakan dari TKN 01 terhadap usulan nama Mas Bambang, karena mas Bambang dianggap tidak independen, pernah menjadi timses Anies Baswedan. Akhirnya kami mengalah. Tentu tidak bisa dilanjutkan apabila salah satu kubu kandidat tidak setuju,” kata Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak lewat akun Twitter @Dahnilanzar, Sabtu (5/1/2019).
Dahnil mengatakan, BW awalnya diusulkan BPN Prabowo menjadi panelis debat. Sementara, TKN Jokowi mengusulkan Koordinator ICW Adnan Topan Husodo.
Namun karena nama BW dicoret, TKN Jokowi juga harus menganulir salah satu nama panelis yang diusulkan. Dahnil menyebut, TKN akhirnya menganulir Adnan Topan.
“Karena TKN 01 tidak setuju dengan usulan panelis kami yakni Mas Bambang, maka otomatis TKN 01 harus menganulir salah satu nama yang mereka usulkan sendiri, di mana kami setuju semua usulan nama dari TKN 01. Akhirnya, TKN 01 menganulir nama saudara Adnan Topan,” kata Dahnil.
KPU sebelumnya menjelaskan bahwa pencoretan BW dan Adnan Topan adalah hasil kesepakatan masing-masing timses. Kini, nama-nama yang diketahui menjadi panelis debat capres sesi pertama adalah Ketua KPK Agus Rahardjo, eks Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.
Kemudian, guru besar hukum internasional UI Hikmahanto Juwana, pengajar hukum tata negara dan hukum administrasi negara Bivitri Susanti, serta ahli hukum tata negara Margarito Kamis.
Nama-nama tersebut akan menjadi panelis dalam debat yang digelar 17 Januari 2019. Tema debat perdana capres-cawapres adalah ‘Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme’.
Namun Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengatakan, dirinya tidak akan hadir saat penyelenggaraan debat pertama Pilpres 2019 pada 17 Januari 2019. Sebagai panelis, Agus hanya berkontribusi dalam penyusunan pertanyaan debat. Alasan ketidakhadiran untuk menghindari anggapan KPK berpolitik.
Keputusan ini diambil setelah diskusi dengan internal KPK. “Kami sudah berdiskusi di KPK, kalau buat soal kami mau bantu, akan berkontribusi. Tapi terkait tanggal 17 (Januari 2019) waktu debat, kami tidak akan datang supaya tidak ada kesan kami ditarik ke politik,” kata Agus saat ditemui di Hotel Mandarin, dalam rangka rapat penyusunan pertanyaan debat pilpres, Sabtu (5/1/2019).
Meski tidak akan hadir dalam debat, Agus memastikan bahwa ia bertindak sebagai panelis. Menurut dia, panelis boleh saja tidak hadir saat debat berlangsung.
Saat ini, ia dan lima orang panelis lainnya tengah menyusun pertanyaan debat. Pertanyaan disusun sesuai dengan tema debat pertama, yaitu hukum, HAM, korupsi, dan terorisme. “Kan komponen terdiri dari empat (tema), kami berdiskusi masalah HAM dan masalah terorisme, ya itu kan saling terkait. Kami masih diskusi jadi belum tahu hasilnya,” ujar Agus.
KPU akan memberikan daftar pertanyaan debat pertama kepada pasangan capres-cawapres. Rencananya daftar materi pertanyaan debat capresakan diserahkan pada 10 Januari.
“Sebetulnya lebih cepat dari tanggal 10 Januari perkiraan saya. Tanggal 10 Januari itu (daftar pertanyaan) sudah diberikan paling lambat,” ujar Ketua KPUArief Budiman di Hotel Mandarin Oriental, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1/2019).
Daftar pertanyaan ini akan diserahkan setelah penelis menyusun pertanyaan. KPU mengupayakan daftar pertanyaan selesai lebih cepat dari jadwal.
“Tadi saya para panelis ada semangat untuk bisa menyelesaikan lebih awal, kami memberikan waktu yang penting tanggal 10 Januari sudah terformula,” kata Arief.
Sebelum pertanyaan disampaikan dalam debat capres, panelis sambung Arief akan lebih dulu memaparkan uraian tentang pertanyaan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi salah tafsir dalam menjawab pertanyaan.
“Karena itu nanti bukan hanya sekedar ditanyakan bagaimana nanti begini, nggak, tapi ada uraian dulu. Ada penjelasan bahwa kita (kondisi) seperti apa baru ada pertanyaan,” kata Arief. (rpk/det)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry