Berita ini dia anggap sebuah fitnah. Itu fitnah besar kepada paslon kami. Kenapa? Pemilunya saja belum terjadi. Pemilu belum terjadi, tetapi sudah diberitakan,” katanya.
Ade menambahkan, hal yang disesalkan lagi, Indopos memberitakan ini dari sebuah rumor di sosial media, padahal informasi belum pasti kebenarannya.
“Mereka mengangkat ini dari sebuah rumor di medsos. Artinya, ada percakapan di medsos. Medsos itu kan tingkat kebenarannya masih kita ragukan,” ungkapnya.
Hal yang sangat merugikan lagi, kata Ade, infografis yang ada di berita tersebut. Ade menilai ada penggiringan opini publik.
“Ya, berita ini dan ilustrasi sangat merugikan paslon nomor 01, karena Indopos menggiring opini pemilih untuk percaya tentang hal ini. Luar biasa fitnahnya, kami datang ke dewan pers untuk memproses hal ini,” katanya. (vvn/wis)