KEDIRI | duta.co -Selain faktor air, keberadaan hama hewan seperti tikus dan semut ternyata mampu menjadikan peralatan traffic light tidak berfungsi dengan baik. Atas permasalahan ini, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri, H  Ferry Djatmiko menyiapkan tiga tim tekhnisi untuk melakukan perawatan dan perbaikan bila terjadi gangguan atau kerusakan.

Perawatan rutin pun dilakukan selain bila terjadi kerusakaan meski harus terjun pada tengah malam. “Kendala utama justru tikus, bisa mencari celah kemudian menggigit kabel dalam kotak perangkat ATCS, kemudian semut masuk di sela – sela SSR,” terang Komandan 01, sapaan akrab Ferry Djatmiko.

ATCS merupakan kepanjangan Area Traffic Control System, satu perangkat sistem kendali lalu lintas kendaraan mengatur waktu lampu merah pada jalan raya. Kemudian SSR kepanjangan dari Solid State Relay, alat pengatur waktu yang terpasang pada ATCS.

Adapun pengoperasian ATCS ini didukung komponen lampu lalu lintas, kamera cctv pemantau, perangkat pengirim data berupa jaringan kabel data atau pemancar gelombang, software dan ruang kontrol berada di Kantor Dishub Kota Kediri, terdapat operator selaku pengendali peralatan tersebut.

“Selain itu, pada perangkat ini juga terpasang Power Voice, bila ada pelanggaran marka jalan atau memberikan himbauan kepada pengguna jalan,” imbuh Kadishub.

Terkait keberadaan hama, cara yang selama ini dilakukan memastikan kapur barus terpasang pada setiap perangkat.

Adapun terkait tim tekhnisi, selain melakukan perawatan dan perbaikan, juga memastikan kapur barus selalu tersedia.

“Bila tidak, tikus akan memakan kabel, atau semut dan cecak ini masuk ke sela – sela SSR akhirnya ATCS tidak bisa berfungsi dengan baik. Jam berapa pun, kami akan terjun ke lapangan bila terjadi kendala,” jelas Ketua Tim Tekhnisi, Aris Suhartono saat melakukan perawatan pada traffict lihgt Perempatan Kelurahan Sukorame.

“Tikus ini bisa masuk di sela – sela pipa paralon kemudian menggigit, atau semua dan cecak ini menyusup di otokopler pada perangkat SSR. Bila tikus selesai menggigit kemudian lari, kalo semut atau cecak biasanya mati menjadikan korsleting,” terang Aris Suhartono.

Terkait dampak air, selama ini keberadaan alat ATCS terlindungan dari karet penyekat. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry