WARGA  desa yang sedang mengantri bantuan air bersih dari pihak BPBD Kabupaten Pasuruan. (foto duta.co: abdul)

PASURUAN | duta.co – Sebanyak 12 desa di tiga kecamatan Kabupaten Pasuruan sejak memasuki kemarau basah beberapa bulan ini terus mengalami krisis air bersih. Untuk mengatasi persoalan yang kerap terjadi tiap tahunnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, telah mengirimkan bantuan air bersih ke 12 desa tersebut.

Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana membenarkan bahwa bantuan  telah dilakukan beberapa bulan ini. “Saat ini kami telah mengirimkan bantuan air bersih dengan menggunakan armada truk tangki yang tersedia. Total sejak pagi tadi, sudah ada 12 desa yang kami kirimi, termasuk lima desa terakhir di Kecamatan Lumbang,” ujarnya, Rabu (30/8/2017).

Sebanyak 12 desa yang mengalami krisis air bersih di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Lumbang, Winongan serta Lekok. Sedangkan 12 desa itu meliputi, Desa Watulumbung, Cukurguling, Karangjati, Lumbang dan banjarimbo di kecamatan Lumbang. Desa Pasinan, Alastelogo, Wates dan Semedusari di Kecamatan Lekok.

“Yang menjadi skala prioritas yakni Lumbang, “katanya.

Selain itu, lanjut Bakti, untuk Kecamatan Winongan, krisis air bersih terjadi di tiga desa. Yakni Desa Jeladri, Sumberrejo dan Kedungrejo.

“Kami terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan seluruh camat di Kabupaten Pasuruan. Begitu ada laporan masuk, kami bertindak secepatnya dengan mengirimkan air bersih ke desa-desa yang mengalami krisis, ”beber dia.

Menurut Bakti, penanganan krisis air bersih untuk desa-desa di tiga kecamatan tersebut bersifat tanggap darurat. Karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan saat ini tengah mengupayakan mengatasi krisis air bersih secara permanen. Sehingga pelaksanaannya juga membutuhkan waktu. Sebab untuk membangun pihak Pemkab butuh perencanaan dan pelaksanaan secara matang.

Upaya permanen mengatasi krisis itu, kata Baktidi di antaranya dengan membuat jaringan pipanisasi dengan memanfaatkan mata air terdekat. Selain itu, Pemkab Pasuruan juga terus memperbanyak embung dan melakukan konservasi lingkungan, untuk memunculkan mata air baru. Bahkan saat ini ada beberapa embung yang sedang dibangun dan diselesaikan.

“Yang pipanisasi itu dari kompensasi proyek nasional SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Umbulan. Kompensasi berupa pipanisasi pada 2017 ini untuk 12 desa di Kecamatan Lumbang dan Winongan dengan besaran senilai Rp 40 miliar yang dibiayai APBN. Saat ini sudah mulai masuk tahap persiapan pengerjaan dan memanfaatkan mata air Banyubiru dan lainnya,” imbuh Bakti. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry