SURABAYA | duta.co – Kicauan Tifatul Sembiring soal kunjungan Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf ke Israel, berikut sejumlah pertanyaan dan pernyataannya, mengusik Prof Dr H Nadirsyah Hosen, LLM, MA, PhD, Rais Syuriyah PCINU Australia untuk berkomentar. Sampai Senin (18/6/2018) pagi ‘lemparan’ kalimat Gus Nadir, panggilan akrabnya, masih menjadi bahasan warganet.

“Saya memanggil @tifsembiring dg panggilan ustaz. Sampean gak usah tanya kenapa beliau kok bisa-bisanya dipanggil Ustaz. Beliau mantan Presiden Partai Dakwah. Ini cara saya menghormati beliau dan partai beliau. Maaf lahir batin ustaz Tif. Allah yubarik fik,” tulis Gus Nadir diikuti emoji maaf dan senyum.

Komentar Gus Nadir ini menyusul ‘kesombongan’ Tifatul kepada Saidiman Ahmad yang mempertanyakan sopan santunnya, ketika mengkritik orang lain apalagi kepada seorang kiai. Dikritik demikian, Tifatul malah balik bertanya.  “Oh baru tahu saya, mas Yahya itu seorang Kiai. Kalau boleh tahu mengelola pesantren di mana ya…,” tulis mantan Menkominfo ini.

Akhirnya, Minggu (17/6) pukul  06.25 pm Gus Nadir menyindir gaya pongah Tifatul. Dua jam setelah muncul sindiran Gus Nadir, @tifsembiring menjawab, Maaf lahir dan bathin Prof., taqabbalallahu minna wa minkum. وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنفَعُ الْمُؤْمِنِينَ.

Belum 30 menit Tifatul menjawab, Tagar #2019GolputLagi sudah memberi komentar: Hahaha.. Kalau orang Minang yg ngerti “alun takilek alah takalam” pasti paham, betapa halusnya sindiran Gus Nadir. Jadi begini.. Sebagai seorang Presiden Partai Dakwah, dan sebagai seorang ustad sudah seharusnya menjaga cara bertanya, bagaimana menyusun kalimat yg benar yg tidak menyinggung perasaan orang lain. Meski dlm keadaan marah emosi tetap terjaga. Itu yg blm dimiliki Pak @tifsembiring Jadi sebenarnya blio ini blm pantas dijadikan ustad (guru) panutan meski beliau mantan Presiden Partai Dakwah. Dan, Tlh pernah terbukti SALAH PENCET 🙂

Bagi warga nahdliyin, sikap nyinyir orang-orang PKS terhadap tokoh-tokoh NU, ini bukan barang baru. Karena itu, Ketua Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyah (PPKN) Drs H Mahfud M Nor, berharap warga NU menjauhi PKS, termasuk jangan memilih orang-orang yang didukung PKS.  “Saya heran, kok masih ada warga NU ikut PKS, calon yang didukung PKS pun kalau bisa dihindari,” katanya kepada duta.co, Senin (18/6/2018). (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry