PEMULUNG: Hendra diantara pemulung lainnya yang giat bekerja meski harus menjalani Puasa Ramadan (duta.co/M. Isnan)

KEDIRI | duta.co -Banyak pekerjaan yang bisa dilakukan dan tentunya menghasilkan rejeki yang tidak sedikit bila didasari dengan niat dan mental yang kuat. Seperti dituturkan, sosok anak muda bernama Hendra (23) warga Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto.

Saat ditemui Senin siang (21/5) meski harus bermandikan keringat atas teriknya matahari di Bulan Ramadan ini. Sejak meninggalkan bangku SMA, dia pun memilih menghabiskan waktunya bekerja mengais sampah di Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berada di Lereng Gunung Klotok, tepatnya di wilayah Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Pendapatan yang dirasakan setiap bulannya, dia pun mengaku lebih dari cukup.

“Dalam satu bulan bisa memperoleh uang sebanyak Rp 5 juta, tergantung seberapa banyak sampah layak jual yang didapat. Biasanya 2 hari sekali saya jual ke pengepul. Sekali jual bisa dapat Rp 300 ribu sampai Rp 500ribu,” katanya sembari memunguti sampah yang baru turun dari truk bersama puluhan pemulung lain.

Meski demikian, Hendra pun mengaku menjadi pemulung adalah pilihan hidupnya, meski awalnya sering diejek oleh teman – temannya. Namun, kini dia bisa membuktikan tak mau kalah soal penghasilan daripada harus bekerja di kantor atau perusahaan.

Beberapa barang yang menurutnya bisa dijual kembali, seperti botol kaca, botol plastik dan bahan kertas.

“Terkadang jika ada pakaian yang masih bagus ya bisa kita manfaatkan,” ungkapnya. Tinggal tak jauh dari lokasi TPA, setiap hari dia berangkat pukul 06.00 wib dan pulang saat menjelang senja.

“Makanya ada kita dirikan gubuk – gubukan di sekitar sini itu ya untuk berteduh saat siang hari. Tapi kadang ya pulang, terus kembali lagi ke sini. Yang pasti kami di sini, selalu mensyukuri rejeki yang ada,” pungkasnya. (ian/nng)