Puluhan warga Desa ikuti sosialisasi program bantuan sanitasi,di Aula Balai Desa Gempolsari, Selasa (17/6/25). (FT/LOETFI)

SIDOARJO | duta.co — Sebanyak 51 warga Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, diusulkan sebagai penerima program bantuan saluran sanitasi (jamban) tahun 2025. Program itu merupakan usulan Pemerintah Desa (Pemdes) Gempolsari yang telah diajukan sejak tahun 2024, dan kini masuk tahap sosialisasi dan persiapan pelaksanaan.

Dalam kegiatan sosialisasi yang digelar di Aula Balai Desa Gempolsari, Selasa (17/6/25) , Plh. Kepala Desa Gempolsari, Mohammad Yasin, menyampaikan bahwa program ini diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

“Alhamdulillah, pagi menjelang siang ini kita dapat berkumpul di Balai Desa Gempolsari dalam rangka mengikuti sosialisasi tahapan program sosial bantuan WC (jamban),” ujarnya.

Mohammad Yasin menjelaskan, bahwa sebelum pelaksanaan, tim dari dinas terkait akan melakukan survei terlebih dahulu ke rumah masing-masing penerima manfaat. Hal ini untuk memastikan lokasi pemasangan saluran sanitasi yang sesuai.

“Semoga dengan adanya bantuan dari pemerintah melalui Dinas Perkim Kabupaten Sidoarjo ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya warga Gempolsari yang selama ini belum memiliki WC dan masih buang air besar ke sungai,” pungkasnya.

Sementara itu, Pendamping Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sidoarjo (P2CKTR), Agus, menambahkan bahwa program sanitasi tahun ini memiliki beberapa syarat tambahan dibanding tahun sebelumnya.

“Kalau tahun lalu, yang penting warga belum memiliki WC bisa langsung dapat bantuan. Tapi tahun ini ada beberapa persyaratan tambahan karena programnya juga diseleksi langsung oleh Dinas Perkim sebelum diusulkan ke pemerintah pusat,” jelas Agus.

Agus menyebutkan, pekerjaan fisik program sanitasi tersebut direncanakan mulai dilaksanakan pada Juli mendatang. “Sebelumnya akan kita lakukan survei untuk menentukan titik pemasangan saluran sanitasi tersebut,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Bidang Permukiman Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Cipta Karya, dan Tata Ruang (P2CKTR) Kabupaten Sidoarjo, Slamet Budiarto, saat dikonfirmasi wartawan, menjelaskan bahwa setiap Kepala Keluarga (KK) penerima program akan mendapatkan bantuan senilai Rp8 juta. Namun, untuk pembelian kloset disediakan secara mandiri oleh penerima manfaat sesuai petunjuk teknis program.

“Harapannya program ini bisa berkelanjutan. Warga juga diimbau untuk bisa memanfaatkan jamban tersebut dengan baik. Selain itu, setiap 2-3 tahun harus dijadwalkan penyedotan agar septic tank tidak penuh, dan biaya penyedotannya lebih ringan,” jelas Slamet Budiarto.

Ia juga mengimbau masyarakat agar mulai menabung untuk biaya penyedotan tersebut. “Bisa mulai menabung dari sekarang, cukup Rp10 ribu per bulan. Kami sudah bekerja sama dengan Bank Delta Artha untuk memfasilitasi tabungan rutin tersebut,” pungkasnya

Salah satu warga penerima bantuan, Bu Suwarni, mengaku bersyukur atas adanya program bantuan tersebut. Ia mengatakan bantuan ini sangat membantu, apalagi dirinya baru saja kehilangan suami.

“Alhamdulillah, terima kasih kepada Pemerintah Desa Gempolsari atas bantuannya. Ini sangat membantu kami, khususnya warga kecil seperti saya,” ucap Bu Suwarni, warga RT 2.

Hal senada juga disampaikan Pak Asnan (55), warga RT 8 RW 2 Dusun Ngembul. Ia mengaku selama ini belum memiliki jamban di rumahnya. Untuk kebutuhan buang air besar, dirinya terpaksa harus ke sungai atau ke musala terdekat.

Kulo mboten gadah jamban (saya tidak punya jamban), mas. Mangan mawon (makan saja) susah. Biasanya buang air besar teng (di) kali, kadang teng musala,” ungkap Pak Asnan.

Ia menambahkan, dirinya tinggal seorang diri tanpa keluarga, sehingga bantuan tersebut benar-benar sangat berarti. “Alhamdulillah, matur nuwun sanget,” ujarnya. (loe)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry