Peserta The Spider Kids 2025 memanjat wall climbing saat perlombaan di Eiger Adventure Store Surabaya Barat, Sabtu (22/2/2024). Ridho/Duta

Surabaya | duta.co – Kemenangan gemilang Veddriq Leonardo di kancah Olimpiade Paris 2024, olahraga panjat tebing semakin mendapat perhatian di Tanah Air. Peningkatan minat ini terlihat dari makin banyaknya anak-anak yang tertarik untuk berlatih dan berkompetisi di bidang ini.

Terbukti, kompetisi panjat tebing tingkat nasional yang diselenggarakan secara rutin oleh Eiger setiap tahun, disambut dengan antusiasme dengan membludaknya peserta. Gelaran serentak di empat kota di Indonesia ini meliputi kota Surabaya, Bandung, Makassar dan, Bali.

EIGER Tropical Adventure, penyelenggara kompetisi ini menamainya sebagai The Spider Kids 2025. Sebuah kompetisi panjat tebing usia anak-anak yang diselenggarakan serentak di empat kota sekaligus. Kompetisi tahun ini diikuti oleh 291 peserta dari berbagai kota di Indonesia.

Peserta The Spider Kids 2025 memanjat wall climbing saat perlombaan di Eiger Adventure Store Surabaya Barat, Sabtu (22/2/2024). Ridho/Duta

Galih Donikara, Advisor EIGER Adventure Service Team yang bertanggung jawab dalam pengembangan panjat tebing, menjelaskan bahwa The Spider Kids merupakan program tahunan yang telah digelar sejak bertahun-tahun lalu.

“Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk menampung minat anak-anak dalam panjat tebing, sebagai bagian dari upaya EIGER mendukung Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) dalam mencetak atlet muda, mulai dari usia tujuh tahun, bahkan lebih muda lagi,” kata Galih, ditemui di acara pembukaan The Spider Kids 2025 di Surabaya pada Sabtu (22/2).

Surabaya menjadi kota dengan jumlah peserta terbanyak, dengan sekitar 126 anak berlomba di kategori Youth E (usia 7 tahun), Youth D (10-11 tahun), dan Youth C (12-13 tahun). Mereka bersaing di jalur Lead dalam kompetisi ini.

FPTI Kota Surabaya mengungkapkan bahwa tingginya antusiasme ini menunjukkan betapa besarnya minat masyarakat terhadap olahraga panjat tebing di Jawa Timur.

Muhammad Efendi, Technical Delegate FPTI Kota Surabaya, menambahkan bahwa kompetisi The Spider Kids menjadi ajang yang sangat dinantikan oleh klub-klub panjat di kawasan ini dan salah satu barometer kompetisi panjat tebing di Surabaya, bahkan di kota-kota lain di Indonesia.

Peserta The Spider Kids 2025 memanjat wall climbing saat perlombaan di Eiger Adventure Store Surabaya Barat, Sabtu (22/2/2024). Ridho/Duta

“Kompetisi ini bukan hanya menjadi ajang untuk menguji kemampuan para atlet, tapi juga para pelatih. Persaingan antar klub sangat ketat, dan kemampuan mereka diuji di ajang bergengsi ini,” ungkap Efendi.

Sejak kompetisi ini digelar di Surabaya, banyak atlet muda yang tampil sebagai juara dari berbagai klub. Hal ini menunjukkan bahwa pembinaan atlet usia dini di Surabaya semakin berkembang. Efendi juga menambahkan bahwa kompetisi tahun ini menyajikan jalur yang terus berubah dan pemenang yang sering berganti antar klub.

Sebagai bagian dari kompetisi resmi panjat tebing untuk usia dini di Indonesia, EIGER mengundang FPTI untuk memantau jalannya kompetisi di empat kota tersebut. Setiap tahap, mulai dari pengawasan, keamanan, hingga penilaian, dikawal oleh FPTI setempat dengan rekomendasi dari FPTI Provinsi dan Pusat.

Di luar Surabaya, ada juga pelatih dan orang tua peserta yang datang dari luar kota, seperti Agung, pelatih dari Arjuna Rock Climbing di Pasuruan. Agung membawa tiga atlet andalannya ke kompetisi ini, dan merasa sangat antusias karena tahun ini ia bisa membawa lebih banyak peserta daripada tahun lalu.

“Tahun lalu saya hanya membawa satu atlet, tapi tahun ini saya bisa membawa tiga atlet, yang bahkan salah satunya baru berusia tujuh tahun. Kami membina atlet dari usia dini, dengan program jangka panjang yang bertujuan mencetak prestasi,” kata Agung.

Salah satu peserta yang menarik perhatian adalah Zahwa, remaja 12 tahun dari Tumpang Climber Club Malang. Zahwa bercerita bahwa ia mulai tertarik dengan panjat tebing sejak usia tujuh tahun.

“Saya suka panjat tebing karena seru dan menantang. Di atas papan panjat, saya tidak takut sama sekali. Saya senang bisa berkompetisi di The Spider Kids 2025 dan bertemu dengan teman-teman dari klub panjat lain di Jawa Timur,” ungkap Zahwa.

Dengan semangat yang tinggi, The Spider Kids 2025 tidak hanya menunjukkan bakat atlet muda, tetapi juga mencerminkan masa depan cerah bagi olahraga panjat tebing di Indonesia. (Dho)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry