SIDOARJO | duta.co – Ketua Koperasi INTAKO, Ainur Rofiq ST, tidak khawatir dengan adanya kabar daya beli masyarakat menurun yang berimbas pada bisnisnya. Sebab dampaknya tidak signifikan. Bila pun ada penurunan transaksi tidak lebih dari 5%.
Menurut Ainur,  sudah biasa dalam bisnis terjadi penurunan. Namun hal itu mau tidak mau harus dihadapi dengan tetap sikap optimistis.
Meski daya beli dikabarkan menurun, tambah Ainur Rofiq, pendapatan INTAKO tidak ikut turun secara signifikan. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2016 memang ada penurunan. Hanya saja jumlahnya kecil.
“Tahun lalu (2016), pendapatan perbulan Rp. 889. 000.000. Sedangkan untuk tahun 2017 ini pendapatan turun sedikit, Rp. 875.000.000,” kata Rofiq saat ditemui di kantornya, Koperasi INTAKO Jl. Utama No. 27 Kendensari, Tanggulangin, Sidoarjo,  Kamis (26/10/2017).
Selama ini INTAKO sudah mempunyai pelanggan tetap. Sehingga pihaknya masih sering melayani permintaan dengan jumlah besar dari pelanggan tersebut. Apalagi menurut Rofiq, pesanan itu tidak hanya dari perseorangan saja tapi juga dari instansi swasta maupun pemerintah.
Produk INTAKO baik tas, koper, maupun sandal dan sepatu telah banyak menarik perhatian semua kalangan. Pelanggannya tak hanya dari Jatim, tapi juga  luar provinsi hingga luar pulau. Sehingga, pesanan pun tidak hanya mengalir dari  Sidoarjo saja.  “Dari dinas di sejumlah pemkab atau pemprov minta (pesan) juga. Biasanya buat seminar,” ujar Rofiq.
Kalau dilihat dari retail, sambung Rofiq, memang saat ini sepi. Namun demikian, hal itu tidak mengurangi pendapatan INTAKO. Sebab, yang paling penting menjaga bagaimana pelanggan dengan tingkat beli dalam jumlah besar itu terjaga. Caranya, menurutnya, dengan tetap menjaga kualitas barang.  “Yang sepi saat ini di retailnya (eceran). Kalau pesanan jumlah besar tetap,” katanya.
Dikatakan, banyak pesanan datang dari Papua atau Sulawesi ke INTAKO. Para wisatawan juga memilih belanja di INTAKO. Menurut Yanti, yang bekerja di INTAKO, wisatawan datang terutama pada hari libur, Sabtu dan Minggu.
“Ada yang dari Surabaya, Mojokerto, dan juga dari luar pulau. Papua biasanya, kalau ke sini belanjanya dengan jumlah besar,” katanya.
Tanggulangin sudah lama dikenal sebagai Kampung Tas, Sepatu, dan lain-lain. Hal itu setelah ada  INTAKO yang menyediakan aneka tas, sandal, sepatu, serta suvenir lain yang membuat pengunjung dimanjakan dengan barang-barang yang cukup berkualitas tapi harga tetap terjangkau. Saat ini Koperasi INTAKO sudah mempunyai kurang lebih 400 anggota yang mayoritasnya dari warga Kendensari sendiri. (sod)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry