LIVE : dr. Agus Chairul Anab, Sp. BS Neurosurgeon dari Ciputra Hospital menjelaskan proses Live Surgery Microvascular Decompression pasien  Hemifascial spasme di Ciputra Hospital Surabaya. (imam/duta.co)

SURABAYA | duta.co – Kedutan di bagian mata, pipi dan wajah hal yang lumrah terjadi. Dalam setahun tidak kurang 30 ribu orang mengalami kedutan degan skala rendah, sedang sampai berat dan harus dilakukan tindakan operasi. Padahal mitos yang beredar selama ini bakal menerima rejeki besar. Namun kedutan yang terus menerus justru membuat tidak nyaman dan menggnggu aktivitas meski sebagian besar tidak dibarengi dengan sakit nyeri.

Itulah yang dialami pasien wanita dari Makassar, yang mengalami kedutan parah yang cukup lama sehingga harus datang ke Ciputra Hospital untuk operasi mengatasi masalah kedutan tersebut. Meski awalnya dianggap kedutan biasa, pasien dari Makassar ini memantapkan diri untuk operasi di Ciputra Hospital mengatasi kedutan di wajahnya.

Kedutan atau Hemifascial spasme dimana ada gangguan neuromuskuler yang ditandai separuh wajah merot , kedutan di bagian mata hingga pipi yang menarik wajah hingga sulit di kontrol.

dr. Agus Chairul Anab, Sp. BS Neurosurgeon dari Ciputra Hospital mengatakan tindakan untuk kasus pasien Hemifascial spasme ini menggunakan surgery Microvascular Decompression atau biasa disebut MVD.

“Penyebab utamanya sering kali terkait dengan tekanan pembuluh darah pada saraf wajah (nervus fasialis) saraf no 7,” katanya kepada media sebelum Live Surgery Microvascular Decompression di Ciputra Hospital Rabu, 4 September 2024.

Dokter sedang melakukan operasi  Live Surgery Microvascular Decompression pasien Hemifascial spasme di Ciputra Hospital Surabaya. (imam/duta.co)

Tim dokter yang mengerjakan Live Surgery Microvascular Decompression antara lain dr. M. Sofyanto, Sp.BS, dr. Agus Chairul A, Sp.BS(K) dan dr. Gigih Pramono, Sp.BS.

dr. Agus Chairul Anab, Sp. BS menambahkan Microvascular Decompression (MVD) ini merupakan metode pembedahan yang bertujuan untuk memisahkan pembuluh darah dari saraf menggunakan bantalan khusus, sehingga dapat mengembalikan fungsi saraf wajah yang normal, luka sayatan operasi hanya kurang lebih 1-2 cm, operasi rata-rata berlangsung 1-1,5 jam.

“Operasi ini sudah dikembangkan lebih dari 20 tahun bahkan lebih dari 2000 pasien melakukan operasi, pasca operasi 2 hari setelahnya pasien bisa pulang dari RS, operasi ini sangat aman 98 persen berhasil. Jadi orang yang kedutan parah dan perlu penanganan operasi tidak perlu khawatir dan takut dengan kemajuan teknologi. Tidak perlu sayatan besar dan di Surabaya sudah ada, salah satunya di Ciputra Hospital,” tegasnya.

Direktur Ciputra Hospital Surabaya dr. Siska Sindhuatmadja mengatakan dengan teknologi live surgery, keluarga bisa terhubung dan menyaksikan bagaimana jalannya operasi yang dilakukan serta adanya komunikasi dua arah antara keluarga pasien dan dokter yang menjadi operator operasi.

“Ini yang pertama kali tindakan operasi bagi Ciputra Hospital setelah dibuka 24 Agustus 2024 lalu. Dan setelah ini ada beberapa pasien yang harus dioperasi termasuk kasus kedutan yang sudah antri waiting list. Secara teknologi dan SDM sudah memadai untuk melakukan operasi sehingga memudahkan masyarakat yang mengalami kasus dan harus dioperasi bisa ke Ciputra Hospital, tidak harus ke luar negeri,” kata dr. Siska Sindhuatmadja.

Diakui dr. Siska Sindhuatmadja cukup banyak pasien kedutan yang seharusnya ada tindakan operasi, namun belum siap karena dalam bayangan mereka yang dioperasi kepala dengan ketakutan yang seharusnya tidak perlu dalam pikiran mereka.

“Dengan teknologi canggih terbaru dan bisa melihat langsung proses operasinya,juga cepat pemulihannya bisa mengurangi ketakutan.”

dr. Siska Sindhuatmadja menambahkan Ciputra Hospital Surabaya memiliki 4 layanan unggulan (Center of Excellence), yaitu Heart & Vascular, yang merupakan pusat pelayanan jantung dan pembuluh darah yang mencakup seluruh spektrum perawatan, mulai dari konsultasi, pencegahan, diagnosis, pengobatan, hingga rehabilitasi. Yang ke-2 yaitu Neuroscience, pusat layanan kesehatan untuk perawatan sistem saraf, meliputi otak, saraf tulang belakang, dan saraf tepi yang terdapat di seluruh bagian tubuh. Yang ke-3 yaitu Oncology, pusat layanan kesehatan yang mencakup seluruh spektrum kanker, mulai dari deteksi dini (pemeriksaan Laboratorium, Radiologi, dan PET Scan) hingga perawatannya (Surgery, Chemotherapy, dan Radiotherapy).

Selain itu, Ciputra Hospital Surabaya juga bekerjasama dengan Singapore Medical Group (SMG), yaitu Ciputra SMG Curie Cancer Center untuk perawatan kanker. Tidak ketinggalan, layanan khusus Women & Children, dengan menyediakan layanan perawatan ginekologi rutin, pelayanan kehamilan, persalinan, perawatan pasca melahirkan dan tumbuh kembang anak. Area Women & Children juga dilengkapi dengan akses khusus untuk Ibu Hamil dan anak sehat.

“Ciputra Hospital Surabaya menyediakan top tier teknologi kesehatan untuk meningkatkan keakuratan diagnosa, perawatan personal dan monitoring pasien sehingga akan mendukung kesehatan yang lebih baik dan masyarakat yang lebih sehat. “

Ciputra Hospital Surabaya didukung oleh 140 dokter umum, spesialis dan sub spesialis. ini memiliki empat layanan unggulan antara lain, heart & vascular, neuroscience, oncology dan women & children dan resmi beroperasional tanggal 24 Agustus 2024. Imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry