RUSAK PARAH: Kondisi APV yang tak berwujud setelah dihantam kereta api Penataran jurusan Malang-Blitar kemarin. (duta.co/ARIS)

MALANG |duta.co – Ibu dan anak tewas seketika saat mobil minibus jenis APV yang mereka tumpangi dihantam kereta api Penataran jurusan Surabaya-Malang-Blitar, Minggu kemarin (19/2/2017). Korban tewas bernama  Anik Setiyoningsih (30) dan Moch. Iqbal Ridho Syaputra ( 10).

Satu orang yang saat ini dalam perawatan intensif di RSU Kepanjen Kabupaten Malang diketahui bernama Sujianto ( 32) warga jalan Ronggolawe RT 25 RW 23,Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Keterangan yang di himpun Duta Masyarakat , menyebutkan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 wib di perlintasa KA tak berpenjaga dan berpalang pitu di jalan Pelita Adi Santoso, Desa Ardirejo kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang.

Ahmad Edy Sarwono, anggota SAR Awangga dan relawan BPBD Kabupaten Malang menyatakan, dari keterangan sejumlah saksi mata melihat mobil minibus APV warna abu-abu silver dengan nomor polisi L 1751 FS melaju dari arah barat ke timur.

Sesampainya di perlintasan tak berpenjaga,mobil yang dikemudikan,Sujianto yang bekerja sebagai anggota TNI-AU Lantamal Surabaya dengan pangkat Kopda ini berusaha menerobos dan tidak melihat ada kereta api Penataran dengan nomer log CC 2018353 masinis Hadi susanto,  assisten masinis Anton prasetyo Depo Surabaya .

“Akibatnya mobil APV dihantam bagian tengah dan terseret sejauh 200 meter sebelum terguling sebanyak 2 kali ke kiri lajur kereta,”ungkap Kapolsek Kepanjen,Kompol. Mas Ahmad Sujalmo.

Akibatnya ibu dan anak yang juga istri korban tewas dengan luka parah pada kepala. “Sementara suami korban berhasil dilarikan ke RSU Kepanjen,” ujarnya.

Dan selanjutnya kasus kecelakaan ini ditangani oleh unit Laka Polres Kabupaten Malang.  “Untuk jenasah korban, dilarikan ke bagian forensik RSSA Kota Malang,” tandas Kapolsek Kepanjen Kabupaten Malang (ais)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry