Ratusan jemaah mengelilingi Ka’bah di Masjid al-Haram, dengan tetap menjaga jarak untuk melindungi diri mereka dari virus corona jelang ziarah haji di kota suci Muslim Mekah, Arab Saudi, Rabu, 29 Juli 2020. (kompas.com/AP Photo)

SURABAYA | duta.co –  Kerinduan umat Islam terhadap tanah suci, sulit dibendung. Buktinya, meski sudah diwanti-wanti, bagi mereka yang tidak terdaftar haji tahun ini (1441 H)  agar tidak menunaikan ibadah, ternyata masih saja ada yang nylonong.

Tak tanggung-tanggung, meski proses wukuf baru selesai, kini, polisi Arab Saudi sudah mengamankan sebanyak 2.050 orang haji ilegal. Mereka memasuki tempat-tempat ritual secara ilegal selama ziarah haji terbatas tahun 2020 karena pandemi covid-19.

”Kami menghentikan 2.050 orang yang melanggar instruksi masuk ke situs-situs suci dan langkah-langkah hukum akan diambil untuk menindak mereka,” kata pejabat keamanan kepada Saudi Press Agency yang dikutip alarabiya, Jumat (31/7/2020) sebagaimana dikutip pwmu.co.

Denda yang dikenakan saat masuk secara ilegal ke Mekkah mulai berlaku pada 19 Juli menjelang pelaksanaan haji  yang diadakan tahun ini.

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengonfirmasi akan mengenakan denda 10.000 riyal Saudi atau sekitar Rp 39 juta untuk haji illegal ini. Mereka ditangkap saat memasuki situs suci di Mekkah dan sekitarnya karena tak membawa identitas haji yang terdaftar dan gelang.

Haji 2020 di masa wabah corona ini, pemerintah Arab Saudi mengizinkan sebanyak 10.000 orang untuk berhaji lewat pendaftaran online. Mereka terdiri ekspatriat dan penduduk lokal.

Tahalul Awal

Setelah melempar jumroh Aqabah pada Jumat (31/7/2020), jamaah haji kemudian tahalul awal dengan memotong sebagian rambut atau cukup gundul. Selesai tahalul mereka boleh melepas baju ihram dan memakai baju biasa. Larangan selama ihram tak berlaku lagi kecuali hubungan suami istri.

Selanjutnya mereka lempar jumroh kedua pada hari Ahad bisa dilakukan tanpa pakaian ihram. Pada hari itu sekaligus melaksanakan jumroh aqabah, wustho, dan ula. Setelah itu jamaah kembali ke Mekkah untuk melaksanakan thawaf ifadah dan sa’i dengan memakai ihram lagi.

Lempar jumroh tahun ini sangat longgar karena jumlah jamaah haji dibatasi. Jamaah lempar jumroh dengan social distancing yang diatur dengan tanda tapak kaki dalam kotak kuning masing-masing berjarak 1,5 meter.

Jamaah bergantian dengan menunggu yang lainnya selesai jumroh dengan melempar tujuh kerikil. Kerikil ini disediakan oleh panitia sudah di-disinfektan. Tempat jumroh juga dipisahkan antara jamaah lelaki dan perempuan.

Jamaah haji dibagi dalam kelompok berisi 20 orang. Masing-masing kelompok dipandu muthowif untuk melaksanakan seluruh ritual haji di situs-situs bersejarah. Mereka juga memasuki terowongan Mina dengan lega karena tak berdesakan seperti kondisi tahun-tahun sebelumnya.

Selama pelaksanaan ritual haji diawasi oleh tenaga kesehatan yang siaga jika ada jamaah yang mengeluh sakit. Selama ini tidak ada keluhan gejala covid-19 dari jamaah haji.

Memang ada 1.686 kasus baru covid-19 di Arab Saudi pada hari Jumat, tetapi tidak ada yang terdeteksi di antara jamaah haji. Departemen Kesehatan melaporkan total kasus infeksi covid  mencapai 275.905 orang seperti ditulis Arabnews.com.

Dari kasus-kasus baru, jumlah tertinggi dilaporkan di Mekkah dengan 178 infeksi. Tetapi jemaah haji tetap bebas virus. Sisa infeksi baru dikonfirmasi di kota dan provinsi di seluruh Arab Saudi.

Arab Saudi menerapkan sejumlah langkah untuk menjaga jamaah haji dari infeksi selama haji terbatas tahun ini. Dalam 24 jam terakhir, 24 orang lagi meninggal karena covid-19, yang meningkatkan kematian terkait virus di Arab Saudi menjadi 2.866 orang. Jumlah total pemulihan naik menjadi 235.658 orang setelah 4.460 lebih banyak orang pulih dari virus. (sumber pwmu.co)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry