Tampak Iguana hasil ternak Yuniar Setiawan (26), warga Dusun Kaotan, Desa Sumberejo, Kecamatan Lamongan. (FT/KADAM)

LAMONGAN | duta.co – Dalam melakukan usaha, hendaknya melihat potensi, termasuk dalam usaha ternak. Ketika orang lain sibuk membuat usaha ternak binatang konsumsi, namun tidak demikian dengan Yuniar Setiawan (26), warga Dusun Kaotan, Desa Sumberejo, Kecamatan Lamongan. Dia lebih tertarik berternak Iguana,  salah satu reptil yang berasal dari Amerika Latin. Dari terobosan ini, justru membuat dia sukses.

Yuniar mengungkapkan, ternak yang ditekuni ini berawal dari hobi. Dari hobi ini, dikembangkan hingga kini bisa menghasilkan uang puluhan juta rupiah per bulan.

Dia mengingatkan,  ternak Iguana ini dibutuhkan kesabaran. Sebab untuk ternak hewan ini membutuhkan kebersihan kandang dan memperhatikan suhu yang masuk, utamanya ketika hewan ternak itu akan menetaskan telor.

“Awal beternak sempat gagal, tidak ada yang jadi sama sekali,” katanya saat ditemui duta.co di rumahnya, kemarin.

Yuniar mengaku, ternak Iguana ini menjanjikan. Karena bukan hanya karena perawatannya saja yang mudah, harga Iguana juga relatif mahal di pasaran. Terlebih, peminatnya saat ini juga banyak.

“Untuk makanan juga sangat mudah, diberi makanan berupa sayuran seperti kangkung, buah semacam pepaya dan juga bunga-bungaan,” terangnya.

Lebih lanjut disampaikan Yuniar, Iguana merupakan salah satu hewan piaraan yang diburu oleh para pecinta reptil untuk hewan kesayangan. Reptil sejenis kadal ini termasuk herbivora dan kini harganya mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah per ekornya.

Pada awalnya, Yuniar hanya memiliki beberapa ekor induk Iguana saja. Kini, jumlah ini berkembang menjadi  120 ekor, dengan rincian 90 ekor anakan dan 30 ekor indukan. Untuk harga anakan Iguana, kata Yuniar, bisa mencapai Rp 600 ribu hingga Rp 3 juta.

Bahkan untuk jenis Iguana Red Albino harga anakannya bisa mencapai Rp 30 juta. Sedang hasil ternaknya itu tidak dijual di Indonesia, melainkan ke luar negeri. “Saya kirimkan ke Thailand, Philipina dan California, Amerika,” katanya.

Disinggung lebih lanjut dia mengaku melihara  Iquana dengan cara koloni, yaitu satu kandang bisa diisi dengan 5 hingga 7 ekor Iguana.  Dia punya beberapa jenis Iguana, berapa jenis diantaranya adalah green poss het albino, red poss het albino, albino, blueaxanthic, red het albino, green het albino, banana spineytail dan rhinoceros Iguana.

Biasanya, lanjutnya, Iguana memasuki masa kawin empat bulan sebelum musim hujan dan menetaskan telurnya pada saat musim hujan.Dia tidak kesulitan membedakan jenis kelamin Iguana. Sebab, dari fisiknya sudah kelihatan. “Kalau jantan, kepala lebih besar dan terdapat femoralnya di bagian kaki belakang,” ungkapnya.

Ditambahkan Yuniar yang bekerja di bidang konstruksi ini,  dari hasil ternak Iguana ini, ia bisa meraup keuntungan. “Lumayan, semuanya masih ditabung,” katanya. (dam)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry