EVAKUASI : Jenasah Sunarji berhasil dievakuasi tim Operasi Gabungan SAR (duta.co/M.Isnan)

KEDIRI| duta.co -Setelah dilakukan pencarian tim Operasi Gabungan SAR, selama lebih dari 24 jam, korban longsor di Lahar Pulo Dusun Sumber Glatik Desa Sepawon Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri akhirnya ditemukan. Jenazah korban bernama Sunarji (39) Warga Sepawon Kecamatan Plosoklaten
Korban ditemukan dalam kondisi tertimbun tanah berlumpur didekat dam truk yang tengah rusak parah. Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian pada pukul 07.00 wib. Setelah satu jam setengah melakukan pencarian, akhirnya jenazah Sunarji ditemukan pada pukul 08.00 wib.
Plt. Kalaks BPBD Kabupaten Kediri Randy Agatha mengatakan, setelah dievakuasi korban langsung dibawa ke rumah duka. Dikabarkan, satu korban di antara 7 korban lainnya memang belum diketemukan. Sampai menjelang gelap, dan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan tim SAR akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pencarian esok hari.
Lokasi tersebut menurut Randy, memang merupakan lokasi rawan longsor. Lokasi yang dikelilingi tebing setinggi 80 meter tersebut sangat berpotensi terjadi tanah lonsor.
“Untuk itu, kami himbau kepada masyarakat untuk berhati-hati jika melewati atau berada di lokasi tersebut,” jelas Randy kepada Duta Masyarakat, Sabtu (17/2).
Selain daerah rawan longsor, pihaknya juga mengakui bahwa apa yang dilakukan para penambang pasir tersebut adalah ilegal. Maka, ke depan pihaknya akan melakukan pelarangan.
“Jelas, karena itu ilegal, maka seharusnya dilarang. Untuk para penambang lain, untuk tidak melakukan penambangan ilegal di lokasi tersebut,” tandasnya.
Tak hanya itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga sempat menanggapi persoalan penambangan ilegal terkait saat berkunjung di Pondok Pesantren Al Amin Ngasinan Kota Kediri lalu. Ia mengatakan segala penambangan yang tanpa izin harus dilarang.
“Nanti biar dilaporkan oleh kepala daerahnya. Karena sekarang ini, terkait penambangan itu harus dicek oleh ahli apakah yang ditambang itu hanya Sirtu (pasir dan batu) atau di dalamnya ada besinya, itu baru boleh ditambang,” tutup Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jawa Timur itu.(ian/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry