SENGSARA DI ALEPPO: Tujuh TKW yang diselamatkan dair Aleppo berada di KBRI di Damaskus, Suriah. (IST)
SENGSARA DI ALEPPO: Tujuh TKW yang diselamatkan dair Aleppo berada di KBRI di Damaskus, Suriah. (IST)

DAMASKUS | duta.co – Tujuh tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia diselamatkan oleh Kedutaan Besar RI di Damaskus, Suriah, dari Aleppo. Ketujuh TKW itu adalah  Nurlaela binti Saodi Orin asal Tangerang, Itik Rasja asal Indramayu, Sukania asal Serang, Warsah Warman asal Karawang, Sabarinah Kamarudin asal Sulawesi Selatan, Rahuni Ginik asal Lombok, dan Sri Sunarsih asal Serang.

Keterangan tertulis KBRI Damaskus, Selasa (11/1/2017), menyebutkan, para TKW yang terjebak di Aleppo dan telah disalematkan KBRI di Damaskus itu menceritakan sulitnya hidup di wilayah perang dan belakangan masih sangat rawan konflik.

Itik Rasja, salah satu TKI asal Indramayu yang telah bekerja selama sembilan tahun di Aleppo mengatakan bahwa ia semula dijanjikan bekerja di Qatar, namun ia justru dikirim ke Suriah.

Ia menceritakan keadaan di Aleppo yang sangat memprihatinkan. “Sudah enam bulan ini listrik mati sehingga kami memakai generator untuk menghasilkan listrik. Kami juga sering menggunakan aki mobil sebagai pengganti penghasil listrik,” ujarnya.

“Begitu juga dengan air, sering kami kehabisan air yang disuplai oleh pemerintah Suriah sehingga majikan saya harus membelinya dari luar Aleppo,” katanya.

Sejak tahun 2012, KBRI Damaskus telah merepatriasi sebanyak 12.576 WNI dari Suriah yang sebagian besar TKI dalam 282 gelombang.

Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto menegaskan, pengiriman TKI ke Suriah sudah disetop sejak 2011 dan ke seluruh Timur Tengah sejak 2015. “Namun ironisnya, di tengah gelombang pengungsi rakyat Suriah ke luar negeri, ternyata masih marak praktik perdagangan manusia ke Suriah berkedok pengiriman TKI,” ujar dia.

Ditambahkan oleh Pejabat Konsuler merangkap Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Damaskus, AM Sidqi, direncanakan gelombang repatriasi ke-283 pada tanggal 19 Januari. “Mudah mudahan tujuh orang dari Aleppo itu bisa diikutkan gelombang berikutnya, setelah semua persyaratan keimigrasian rampung,” kata dia. ntr, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry