KEDIRI| duta.co -Salah satu warisan leluhur bangsa ini adalah seni tari, dan kerap disuguhkan pada beragam acara seperti terlihat saat peresmian gedung baru RSUD Gambiran Kota Kediri berada di Jl. Kapten Piere Tendean No.16 Kota Kediri, pada Kamis kemarin.

Kini untuk kesekian kalinya, para penari dari Sangar Tari Guntur akan kembali menjadi duta budaya Kota Kediri menjadi tamu kehormatan di Kantor KBRI Indonesia berada di Melbourne Australia.

“Kami bersyukur terinspirasi kisah Raden Panji yang kini diakui dunia, kami berusaha menciptakan dan mempersembahkan tarian terbagi 4 tema. Tentunya ini membanggakan bagi warga Kota Kediri dan juga Indonesia,” jelas Guntur Tri Kuncoro, pengasuh sangar tari saat ditemui, Kamis (14/9) saat memperkenalkan tarian ini dihadapan siswa – siswa SMP dan SMA di Taman Sekartaji.

Pihak Pemerintah Kota Kediri melalui Disbudparpora berusaha memberikan fasilitas atas keberadaan sejumlah kelompok kesenian.

“Bukan hanya tarian, namun semuanya diantaranya kuda lumping, kelompok band khususnya pelajar serta kegiatan positif lainnya yang terkait kebudayaan, kepemudaan dan olahraga,” jelas Nur Muhyar, Kepala Disbudparpora.

Terkait pembinaan, dijelaskan Nur Muhyar semua itu dikembalikan kepada masing – masing sanggar atau kelompok kesenian untuk berkreasi dan selalu berinovasi dalam berkarya.

“Bidang kami melakukan promosi dan memberikan fasilitas atas keberadaannya demi meraih prestasi,” imbuhnya, disela – sela pengambilan gambar Tari Ketek Ogleng di Taman Sekartaji akan ditampilkan di Negeri Kangguru.

Dinas Pendidikan pun tidak berdiam diri, hal ini disampaikan Kepala Diknas Siswanto, akan memasukkan kesenian ke dalam program Lima Hari Sekolah (LHS) yang digagas pemerintah kota.

“Dengan turunnya Perpres tentang Penguatan Pendidikan Karakter, kami akan perkenalkan dan ajarkan kepada siswa – siswi bagian dari kegiatan ekstra kurikuler,” jelas Siswanto.

Bahwa kesenian, dijelaskan Kadiknas Kota Kediri, merupakan bagian dari melatih otak kanan dan otak kiri, untuk menjadikan pelajar berprestasi. “Siswa dianggap cerdas, bila mampu memaksimalkan otak kanan dan otak kiri. Bukan hanya nilai akademik, namun harus memiliki kemampuan lain seperti tarian, olahraga, pramuka atau kegiatan ekstra lainnya,” jelasnya. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry