JAKARTA | duta.co – Pertama kali, sipil boleh bergabung dalam misi perdamaian di Gaza untuk membantu warga Palestina. Pertanda Indonesia sangat serius terlibat dalam perdamaian di Gaza, termasuk menyelamatkan anak-anak yang menjadi sasaran tentara Israel.

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto mengungkap bahwa warga sipil bisa ikut. Jenderal Agus menyebut semuanya akan diatur oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Kemungkinan warga sipil itu akan bergabung dengan satuan pasukan perdamaian Batalion Zeni.

Tugasnya adalah membangun berbagai fasilitas umum, seperti sekolah, rumah sakit, rumah tinggal, tempat ibadah, dan tempat rehabilitasi. Tempat-tempat tersebut nantinya akan diisi oleh para tenaga ahli di bidangnya untuk melayani warga Palestina.

Agus mengatakan warga sipil juga diperkirakan bisa menjadi ahli psikologi untuk memberikan trauma healing kepada para korban perang. “Nah, untuk rehabilitasi, butuh personel yang punya kemampuan psikologi untuk trauma healing. Mungkin bisa juga dari sipilnya,” kata Agus.

Siapkan 3 Pesawat

Telah disiapkan pesawat untuk mengangkut warga Palestina yang terluka akibat invasi Israel ke Indonesia. Jenderal Agus mengatakan ada tiga pesawat yang disiapkan oleh TNI.

Dilansir Antara, Jumat (14/6), Agus menjelaskan tiga pesawat milik TNI AU yang disiapkan tersebut mulai dari Boeing-737 400/500 serta Hercules C-130 tipe J dan tipe H. Dalam paparannya Agus menjelaskan tiga pesawat tersebut mampu mengangkut puluhan penumpang.

Pesawat Boeing, kata Agus, bisa menampung 41 kru, 86 penumpang dan logistik yang beratnya mencapai 10 ribu kilogram. Sedangkan pesawat Hercules tipe J mampu menampung penumpang dan kru sebanyak 51 orang dan tipe H sebanyak 55 orang.

Agus mengatakan pesawat tersebut nantinya beroperasi untuk mengantar warga Palestina ke Indonesia. Warga Palestina itu direncanakan untuk mendapatkan perawatan setibanya di Tanah Air.

Pemerintah Indonesia menyiapkan dua rumah sakit untuk merawat warga Palestina yang terluka. Dua rumah sakit milik TNI itu ialah RSPAD Gatot Soebroto dan Rumah Sakit Panglima Besar Soedirman.

Dua rumah sakit tersebut dapat menampung pasien hingga 1.000 orang. Agus memastikan seluruh korban akan mendapatkan penanganan medis yang berkualitas.

Selain pengobatan medis, pihaknya juga menyediakan petugas khusus mengobati trauma para warga Palestina itu. TNI juga telah menyiapkan bantuan lanjutan untuk dikirimkan ke Gaza berupa KRI yang akan menjadi rumah sakit apung, alutsista tambahan hingga bantuan logisti

Singapura-Australia Mau Gabung

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan sudah berbicara dengan pihak militer Australia dan Singapura terkait misi perdamaian di Gaza. Agus mengatakan kedua negara tersebut ingin bergabung misi perdamaian di Gaza.

“Saya sudah bertemu dengan Panglima Australia dan Panglima Singapura, mereka juga menginginkan untuk joint operation,” kata Jenderal Agus, dilansir Antara, Jumat (14/6).

Agus menyambut baik ajakan kedua negara itu dalam melakukan kerja sama operasi misi perdamaian. Menurut Agus, kerja sama antarnegara, khususnya di wilayah Asia, sangat dibutuhkan untuk mendamaikan konflik yang ada di Gaza.

Dengan kekuatan penuh dari negara-negara Asia, Agus yakin misi perdamaian dapat dilakukan dengan maksimal dan memberikan dampak pada situasi konflik yang ada di Gaza. Namun Agus tidak memerinci lebih jelas skema kerja sama antarkekuatan militer itu dan kapan hal tersebut akan digulirkan.

1.394 Personel TNI Disiagakan

TNI sudah menyiapkan 1.394 personel pasukan perdamaian untuk melaksanakan misi perdamaian di Gaza. Pasukan tersebut nantinya akan bertugas di bidang pengamanan, pembangunan fasilitas umum hingga tenaga medis.

Tidak hanya itu, TNI juga telah menyiapkan bantuan lanjutan untuk dikirimkan ke Gaza berupa KRI yang akan menjadi rumah sakit apung, alutsista tambahan hingga bantuan logistik. Agus memastikan bantuan tersebut akan dikirimkan jika gencatan senjata telah terjadi di Gaza dan pihak TNI mendapatkan mandat dari PBB. (sumber Antara dan detik.com)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry