KEDIRI | duta.co – Organisasi Persatuan Mahasiswa Kota Angin Nganjuk (Permaka) menggelar masa penerimaan anggota baru, Sabtu-Minggu (4-5/1). Kegiatan digelar di Pesantren Sepuh Roudhotul Qur’an Mojo Kediri.

Hadir sebagai pemateri Hamid Muzakki, ketua terpilih PC GP Ansor Nganjuk. Juga Mukani dari Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PWNU Jawa Timur. Termasuk Ahmad Fauzi, pengurus Mabincab PMII Nganjuk.

Acara orientasi ini diikuti 28 peserta. “Mereka mahasiswa asal Nganjuk, perwakilan dari beberapa kampus di Surabaya, mulai Uinsa, Unesa, Unair dan ITS,” kata Rohmatul Ummah, ketua Permaka.

Di samping menumbuhkan loyalitas dalam berorganisasi, lanjutnya, acara ini dikemas untuk mensolidkan program kerja yang akan dilaksanakan. “Meski tentu ada tambahan beberapa program kerja yang sudah disusun,” imbuhnya.

Saat memberikan materi manajemen organisasi, Hamid lebih memotivasi peserta agar aktif berorganisasi. “Organisasi itu sudah menjadi rumah kedua buat saya, manfaatnya luar biasa,” katanya.

Dia berharap agar ada skala prioritas dalam mengatur jadwal kegiatan. “Karena biasanya aktifis bisa mengikuti beberapa organisasi di waktu yang sama,” jelasnya.

Mahasiswa Pascasarjana IAIN Kediri ini menuturkan pengelolaan organisasi butuh ide cerdas. “Apa yang dicari dan dibutuhkan anggota, itu harus dijawab organisasi sebagai tantangan ke depan,” imbuhnya.

Pengembangan organisasi juga menurutnya harus mempertimbangkan kemajuan zaman. “Kecanggihan era digital mau tidak mau sebuah organisasi harus meresponnya agar tidak ketinggalan,” katanya.

Dirinya berpesan agar peserta bisa berperan aktif di semua organisasi kepemudaan. “Daerah kita pasti akan membutuhkan ide dan tenaga kalian ke depan, itu pentingnya peran pemuda bagi daerah,” ujarnya.

Permasalahan pembangunan daerah dikupas Mukani dari LTN PWNU Jawa Timur. “Kabupaten Nganjuk akan memasuki era industrialisasi setelah masa agraris,” ujarnya.

Fenomena ini, lanjutnya, harus direspon secara cerdas oleh mahasiswa. Sebagai kaum terdidik, mahasiswa harus hadir memberikan solusi. “Baik yang dihadapi di Nganjuk dari segi pemerintahan, sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya,” ujar dosen STAI Darussalam Nganjuk ini.

Pria dua putra ini menegaskan pentingnya pendidikan di era industrialisasi pada masyarakat Nganjuk. “Hanya pendidikan yang mampu menyiapkan kualitas sumber daya bermutu untuk memenangkan kompetisi ke depan,” tegasnya.

Dirinya mendorong kaum muda Nganjuk untuk terus meningkatkan kompetensi. “Terutama mahasiswa harus melek dulu di bidang literasinya,” jelasnya.

“Maka kami dari LTN PWNU Jawa Timur siap bekerja sama dalam mendorong tradisi literasi kaum generasi milenial, terutama di bidang dasar untuk membaca dan menulis,” ujar tokoh inspirasi literasi 2024 dari Kementerian Agama Jawa Timur ini.

Pria berkopyah yang juga dosen STIT Urwatul Wutsqo Jombang ini berharap berbagai organisasi yang hadir pada acara itu bisa bersinergi dalam menggerakkan dunia literasi di Jawa Timur. “Terutama di Kabupaten Nganjuk yang punya sejarah panjang,” pungkasnya.(*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry