Terdakwa Royce Muljanto sesaat usai jalani sidang di PN Surabaya (kemeja putih), Senin (21/5/2018). (DUTA.CO/Henoch Kurniawan)

SURABAYA | duta.co — Sidang lanjutan perkara penembakan mobil Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya, Ery Cahyadi kembali digelar, Senin (21/5/2018). Sidang dengan terdakwa Royce Muljanto tersebut beragendakan keterangan saksi ahli. Dia adalah Agnes Martaulina, dokter kejiwaan RS Bhayangkara Polda Jatim.

Kepada majelis hakim, Agnes mengatakan jika ia adalah dokter yang belakangan ini memeriksa kondisi kejiwaan Royce. Dari hasil pemeriksaan itu, Agnes menemukan adanya kondisi ketidakstabilan kejiwaan terdakwa.

“Saya mendapati adanya gejala afektif Bipolar pada diri terdakwa, dan harus minum obat setiap hari,” ujar Agnes.

Agnes melanjutkan, Bipolar merupakan kondisi seseorang yang sering merasakan depresi atau amarah yang meluap. Meski hal itu ditimbulkan oleh suatu permasalahan yang sepele. Nah, hal itulah yang ditemukan pada diri terdakwa.

“Namun ketika kondisi tak ada masalah, mood terdakwa sangatlah stabil. Dia sangat paham saat saya ajak mengobrol,” imbuhnya.

Kemudian saat Agnes ditanya kuasa hukum Royce mengenai proses terapi yang harus dilakukan terdakwa, Agnes menjawab jika Royce harus mengkonsumsi obat secara rutin. Minimal seminggu dua kali.

“Karena bipolar itu adalah kelaianan yang mengenai saraf, maka selain sering diajak mengobrol, dia harus mengonsumsi obat,” terangnya.

Dalam sidang Royce, kuasa hukum terdakwa sudah menghadirkan dua saksi ahli yang meringkan terdakwa. Mereka adalah Firtian Judiswandarta, Sekretaris Umum Pengprov Perbakin Jatim, dan Sapta Aprilianto, dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga.

Seperti pernah diberitakan sebelumnya, kasus ini berawal saat mobil pribadi Eri Toyota Innova warna hitam bernopol L 88 EC diberondong peluru oleh Royce, Rabu siang (14/3). Penembakan itu terjadi saat mobil diparkir di rumah Eri di Perumahan Puri Kencana Karah, Jambangan, Surabaya.

Dari hasil olah TKP, terdapat sebelas peluru yang ditemukan petugas. Peluru-peluru tersebut bersarang di bodi bagian belakang mobil.  Royce ditangkap polisi di KFC Ahmad Yani setelah mobilnya termonitor di Bundaran Waru. Royce nekat melakukan aksinya, lantaran sakit hati kepada Ery Cahyadi yang sudah menyegel dan membongkar bengkel mogenya di Jalan Ketintang Madya nomor 111, Surabaya. (eno)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry