Kepala SMAN 1 Sidoarjo, Eko Redjo Sunariyanto,SPd, MPd saat ditemui duta.co di kantornya Rabu (6/3/22) (FT/LOETFI)

SIDOARJO | duta.co – Tiga tahun berturut-turut. Tahun ini, 2022, Jawa Timur  kembali menjadi provinsi peringkat pertama dengan jumlah siswa terbanyak dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Dan SMAN 1 Sidoarjo, menjadi penyumbang terbanyak, 105 siswa.

Kepala SMAN 1 Sidoarjo, Eko Redjo Sunariyanto, SPd, MPd, kepada duta.co mengatakan, bahwa, dia dan guru-guru di SMAN 1 tidak pernah bermimpi nenjadi yang terbanyak. “Kalau ekspektasi (harapan) ke sana, jujur tidak pernah terpikir oleh teman-teman. Cuma memang tantangannya, besar. Karena anak-anak SMAN 1 di Sidoarjo itu selera pilihannya di atas rata – rata. Milih di level perguruan tertentu, diarahkan agar memilih yang lain, supaya lebih mudah diterima, itu juga tidak mudah,” ujar Eko Redjo.

Menurut Eko Redjo, ada beberapa langkah yang ia dan guru-guru lakukan. Diantaranya mengundang orang tua, komunikasi dengan orang tua, mensosialisasikan kegiatan dengan baik. Anak-anak yang masuk dalam eligible (memenuhi syarat) itu sebanyak 40%, tetapi, tidak dijamin bisa otomatis lolos PTN.

“Artinya, anak-anak yang peringkatnya bagus, belum tentu lolos. Ini bisa karena peringkat jurusannya salah. Pertama, kita pahamkan kepada orang tua, ini selera dan kemampuan anak kita. Kita undang Ortu secara online =, pertemuan daring dengan orang tua. Kita tunjukkan hitungan-hitungan (rumusnya) masuk PTN itu seperti apa, nanti yang dijadikan sebagai jago (acuan) itu report semester  1,2,3,4,5. Itu pun juga ada kriteria tertentu,” terangnya.

Masih menurut Eko, tidak cukup sekali saja, selain online ortu didatangkan, anak-anak pun harus data, mengisi isian. Kira-kira seleranya itu masuk ke perguruan tinggi yang mana. Semuanya (kita) tahu di kelas yang masuk ke fakultas kedokteran itu sekian anak.

“Maka dari sekian anak yang termasuk peringkatnya tidak terlalu bagus, harus mencari pilihan di tempat yang lain . Kemudian setelah itu kita persentasi lagi, saat terakhir sebelum pemilihan jurusan, dalam SNMPTN itu tadi, kita gelar dalam persentasi terbuka,” jelasnya.

Pihak sekolah memang harus putar otak. “Sejak awal kami memiliki data tes potensi sekolah anak-anak. Bahkan sejak kelas 10. Lalu kami petakan anak-anak itu. Yang bercita-cita jadi ini dan itu berapa orang. Kemudian data di SMP-nya itu seperti apa? Lemudian  dipantau semester 1,2,3,4,5 itu seperti apa? Kira-kira kompetensi nilai yang diperoleh itu mendukung cita-citanya atau tidak,” papar Eko.

Lebih jauh kata Eko, untuk bimbingan ada pendampingan satu-satu dengan petugas BK, dengan wali kelas. Sehingga BK itu harus tahu pasti. Kemudian wali kelas dengan orang tua, wali kelas pun bisa konsultasi. “Bisa juga konsultasi dengan saya, karena semua wali kelas punya nomer saya,” tuturnya.

Diakui, mempertahankan prestasi ini tidaklah gampang. Tetapi sekolah terus berupaya agar tahun depan lebih baik lagi. “Dari angkatan yang 62 sampai sekarang, itu sudah menabung prestasi. Alumnus sekolah yang ada di fakultas tertentu di perguruan tinggi, itu seperti apa. Berprestasi apa tidak, kalau berprestasi maka jatah adik kelasnya itu semakin banyak,” pungkas Eko Redjo.

Fahija Azzahra Putri Fauzi, salah satu siswa SMAN 1 Sidoarjo yang berhasil ditemui duta.co, mengaku senang poll. Siswi dengan panggilan Aiya, warga Buduran, Sidoarjo ini menjadikan impiannya bisa diterima dan lolos di SNMPTN. “Perasaan saya ketika diterima di ITB melalui jalur SNMPTN tentu saja sangat senang, karena lolos SNMPTN merupakan harapan terbesar saya sedari kelas 10,” ungkap Aiya.

Harapan untuk sekolah, semoga dengan diterimanya banyak siswa SMAN 1 Sidoarjo di jalur SNMPTN dapat membuat SMAN 1 berkembang menjadi sekolah yang lebih baik lagi untuk kedepannya.

“Semoga di tahun-tahun berikutnya SMAN 1 Sidoarjo tetap menjadi sekolah dengan jumlah siswa yang diterima di jalur SNMPTN paling banyak di Jawa Timur. Dan untuk teman-teman yang lolos semoga dapat terus mempertahankan prestasinya ketika di universitas, semangatt!!,” pungkas Aiya siswa SMAN 1 SDA. (loe)