KORBAN: Mak Bayek, nenek pelaku, bersama keluarga lainnya di rumahnya di Joyoboyo

SURABAYA | duta.co – Satu dari dua pelaku pencurian di salah satu rumah di Jl Jogoloyo pada Kamis (19/10) dini hari lalu akhirnya menghembuskan nafas terakhir, Selasa (24/10). Pelaku yang masih di bawah umur itu  meninggal setelah dirawat selama hampir 5 hari di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya.

Rangga Lana Saputra (15), asal Joyoboyo, Surabaya sebelumnya diduga melakukan percobaan pencurian di salah satu rumah di Jl Jogoloyo bersama Sinoyo. Keduanya tepergok hingga dimassa. Sedangkan pelaku Sinoyo sampai saat ini mendekam di sel tahanan Mapolsek Dukuh Pakis.

“Iya Rangga meninggal dunia,” ujar AKP M Akhyar, Kanit Reskrim Polsek Dukuh Pakis,  membenarkan, Rabu (25/10/2017).

Mak Bayek (74), nenek Rangga menyesalkan aksi main hakim sendiri yang dilakukan oleh warga terhadap cucunya yang masih di bawah umur. Menurut Mak Bayek, kalaupun anak tersebut bersalah, bukan berarti seenaknya dimassa beramai-ramai dan diintimidasi.“Lakukanlah cara-cara yang bijak dalam hukum yang ada. Jangan Main hakim sendiri ,” katanya.

Untuk itu, dia mendesak aparat penegak hukum menindak para pelaku secara tegas. “Polisi harus segera menindak pelakunya dan beri sanksi yang tegas agar tindakan sewenang-wenang tidak terjadi lagi di kemudian hari,” tegas Mak Bayek seraya meneteskan air mata.

Dari hasil pantauan di lapangan, pemulangan jenazah Rangga sempat di dipersulit oleh pihak RS Bhayangkara, karena pihak RS meminta kepada keluarga Rangga melunasi semua biaya selama perawatan dengan nilai Rp 23 juta.

Keluarga pun tak dapat berbuat banyak. Bahkan, belum pulih dari kabar duka meninggalnya sang cucu tercinta, Mak Bayek harus menerima hujatan pihak rumah sakit lantaran tak dapat membayar uang perawatan sebedar Rp 23 juta.

“Saya ini sempat dibilang ketus sama suster, awalnya waktu merawat itu dimintai uang Rp 12 juta. Saya bilang tidak punya, terus suster itu bilang biar disuntik mati saja ini,” ingat Mak Bayek sambil menirukan gaya bicara suster tersebut.

Sementara itu, jenazah Rangga dijanjikan akan dipulangkan ketika sudah terjadi mediasi antara pihak keluarga yang diwakili LSM dan wartawan dengan pihak kepala rumah sakit.

“Awalnya pihak rumah sakit tidak mau mengijinkan jenazahnya keluar karena ada biaya yang harus dibayarkan dan dibebankan ke keluarga. Lah wong sini kerjaannya minta-minta, mengamen, tapi dimintai uang Rp 23 juta ya mana mungkin mas,” ujar salah satu keluarga Rangga. tom/gal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry