GRESIK | duta.co – Rombongan Komisi IV DPRD Gresik melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Ibnu Sina, Senin (13/11) . Sebab, komisi yang membidangi pendidikan dan kesra itu mendapat laporan kalau kinerja tenaga medis disana tidak memuaskan dan memilih mengejar ceperan di luar tempatnya kerja.
“Laporan yang masuk ke anggota kami (Komisi IV DPRD Gresik), tenaga medis lebih fokus melayani pasien di tempat prakteknya di luar daripada melayani pasien di RSUD Ibnu Sina. Misalnya, pasien di RSUD Ibnu Sina yang sudah dijadwal menjalani operasi dengan tenaga medis yang telah ditunjuk, tetapi pada pelaksanaannya tenaga medis itu diganti oleh rekannya yang lain. Karena oknum tenaga medis itu lebih memilih pasien di tempat prakteknya di luar rumah sakit,”ujar Ketua Komisi IV DPRD Gresik, H Khoirul Huda.
Rombongan Komisi IV DPRD Gresik juga mengumpulkan data lapangan dengan dialog kepada pasien maupun keluarga pasien terkait pelayanan di RSUD Ibnu Sina. Sehingga, data yang diperoleh valid.
“Tapi, kebanyakan pasien maupun keluarga pasien mengaku pelayanan RSUD Ibnu Sina lumayan bagus,”tegasnya.
Selanjutnya, rombongan Komisi IV juga membezuk pasien balita di RSUD Ibnu Sina bernama Afif Rebani (4,5), bersama Muhamad Danis Aniq (2,5), warga Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik yang kakinya diamputasi akibat terlindas ban truk kontainer dalam kecelakaan di Jalan RE Martadinata Kecamatan Gresik beberapa waktu lalu.
Dengan didampingi wakil direktur RSUD Ibnu Sina, Komisi IV meminta kepada manajemen RSUD Ibnu Sina agar memberikan pelayanan terbaik. Termasuk mengratiskan seluruh biaya dari anak tersebut.
“Manajemen RSUD Ibnu Sina menyarankan agar Dinas Sosial membantu korban agar seluruh biaya gratis. Karena, perusahaan yang menabrak anak itu hanya membantu sebesar Rp 22 juta peranak. Padahal, biayanya lebih besar dari itu,”tandasnya.
Untuk itu, Komisi IV akan mengundang Dinsos, RSUD Ibnu Sina maupun Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik untuk koordinasi membantu korban. Sebab, pemulihannya membutuhkan waktu yang lama.
“Kami tidak tega dengan korban. Salah satu korban adalah anak yatim. Dengan keluguan yang membuat kami trenyuh, salah satu anak menanyakan dimana kakinya,”tutur Khoirul Huda dengan wajah sedih.
Kejadian bocah yang harus diamputasi berawal dari Naufal Afif Rebani (4,5) dan Muhamad Danis Aniq (2,5) bermain mobil plastik bersama orang tua Danis, Kamis (29/10) di sekitar rumah di Jalan RE Martadinata. Tiba-tiba muncul truk kontainer yang menabrak pohon, kemudian menabrak mobil pick up, dan terakhir melindas mobil-mobilan yang ditumpangi kedua anak tersebut. Akibatnya, satu kaki pada dua anak kecil itu harus diamputasi. pii