PEMBICARA : Ketua Umum Asosiasi Pemgusaha Sampah Indonesia (APSI) Saut Marpaung (kanan) saat menjadi pembicara. (duta.co/dedik ahmad)

MALANG | duta.co -Asosiasi Pengelolah Sampah Indonesia (APSI) mengadakan temu usaha. Ini berkat dukungan penuh Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) guna pengembangan ekonomi.

Lantaran selama ini pengelolaan sampah masih 30 %, padahal 70 % belum tergarap dan hanya menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Padahal hal tersebut bisa menjadi potensi mendatangkan profit yang jauh lebih besar.

Menurut Ketua Umum APSI, Saut Marpaung disela-sela acara yang diselenggarakan di Sahid Hotel Malang. Kementrian Koperasi dan UKM RI,  ingin membina anggota APSI agar dapat menaikkan kelas para pengusaha sampah.

“Juga agar lebih memanfaatkan sampah yang ada, serta mengurangi pengangguran dan menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja,” jelasnya.

Saut Marpaung juga mengatakan, “Jika selama ini para pengusaha anggota APSI masih bermain di tingkat nasional, diharapkan dengan acara ini mereka dapat meningkat menjadi eksportir. Dengan bantuan Kemenkop akan menggelar pameran produk olahan sampah di Cina dan Eropa,”.

Perhelatan temu usaha ini sendiri dihadiri peserta pilihan dari 40 pengusaha pengolahan sampah dari seluruh Jawa Timur yang sudah beromzet Rp 300 Juta per tahun. Rata-rata mereka adalah pengusaha sampah dalam bidang Pengepul dan Penggiling yang akan dipertemukan langsung dengan pihak pabrik yang bisa dijadikan Bapak Asuh.

Selain mempertemukan beberapa pihak, lewat acara ini juga sebagai pembinaan manajerial bagi para pengusaha sampah oleh Kementrian Koperasi. Bahkan melalui LPDB akan memberikan pinjaman lunak, yang besaran bunganya dibawah Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar para pengusaha semakin terdongkrak omzetnya. Diharapkan dengan suntikan tambahan modal usaha hingga Rp 1 Miliar ini merupakan harapan baru bagi anggota APSI Jawa Timur.

APSI sendiri beranggota pengusaha mandiri, yang selama ini tanpa ada bantuan dari pemerintah. Namun jika ada perhatian dari berbagai pihak, asosiasi ini pun tidak menolak. Selain berharap campur tangan pemerintah, Saut juga berharap masyarakat berperan dalam memilah sampah. Jangan dicampur adukan antara sampah plastik dengan yang lain, terutama sampah dari kawasan komersial, rumah tangga bahkan sampah makanan pun sebetulnya dapat diolah untuk pakan ternak.

Diakui oleh Saut Marpaung, APSI baru terbentuk 6 bulan lalu. Sementara ini beranggota 200 pengusaha. Ia  menargetkan lima tahun kedepan dapat merekrut 5 ribu pengusaha sampah di seluruh Indonesia. dah