JAKARTA | duta.co – Bukan kali ini saja Majalah TEMPO bermasalah dengan umat Islam. Dului, warga nahdliyin juga dibuat meradang gegara tulisannya yang ‘miring’ ke kiri soal Jagal 1965. Kali ini, kartun Yuyun Nurrachman yang dimuat Majalah TEMPO edisi 26 Februari 2018.

Tidak ada ‘hujan’ (juga) tidak ada ‘angin’. Tiba-tiba TEMPO membuat kartun seorang wanita duduk berhadapan dengan pria bergamnis dan bersorban. Wanbita itu mengatakan ‘Yang kamu lakukan itu jahat’. Sedangkan diatas lelaki bergamis tertulis ‘maaf saya tidak jadi pulang’.

Meski tidak ada nama Habib Rizieq Syihab, anggota Front Pembela Islam (FPI) merasakan kartun tersebut mengarah ke Imam Besar FPI. Akhirnya bersama Alumni Presidium 212 mereka akan melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Majalah TEMPO , Jalan Palmerah Barat, Jakarta Selatan, Jumat, 16 Maret 2018. Unjuk rasa dilakukan untuk meminta penjelasan terkait karikatur tersebut.

“Benar. Nanti usai salat Jumat kami dari alumni Presidium 212 serta FPI akan melakukan aksi tuntutan kepada majalah TEMPO yang memuat karikatur pada edisi 26 Februari 2018,” kata Humas Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin, kepada Medcom.id, melalui sambungan telepon, Jumat, 16 Maret 2018.

“Meminta TEMPO menjelaskan maksud dan tujuan karikatur seperti itu edisi 26 Februari 2018. kita meminta pertanggungjawabannya,” tandas Novel.

Meski tidak ditulis nama tokoh dalam karikatur itu, namun pihaknya menilai karikatur itu merendahkan Pemimpin FPI Rizieq Syihab. Untuk itu, massa akan meminta klarifikasi, serta tuntutan permintaan maaf dari redaksi majalah TEMPO.

“Apalagi dengan kata-kata atau kalimat yang identitik dengan kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu. Semakin menjelaskan tokoh dalam karikarur itu,” ujar dia.

Dia menambahkan, karikatur itu merendahkan umat Islam. Menurut Novel, sesosok laki-laki yang digambarkan bergamis sorban selayaknya ulama tidak sepantasnya berhadapan berdua dengan seorang perempuan.

“Sehingga kami meminta redaksi majalah TEMPO untuk meminta maaf kepada seluruh umat Islam melalui media yang ada. Meminta maaf dan menjelaskan maksud dan tujuan karikatur tersebut melalui media massa, media elektronik dan media cetak,” tutur Novel.

Unjuk rasa dimulai dari titik kumpul di Masjid Al-Islah, Petamburan III, Jakarta Pusat selepas salat Jumat. Namun, Novel tidak menjelaskan jumlah massa yang turut berpartisipasi.

“Kalau untuk itu saya belum paham. Yang jelas massa terdiri dari FPI dan alumni Presidium 212 dan umat Islam seluruh Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Banten,” tukas dia. (Sumber: REN, metrotvnews.com)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry